Author Pov
Seminggu telah berlalu sejak Chaewon keluar dari rumah sakit. Sebelumnya ia dirawat selama tiga hari lamanya disana. Keadaannya kini sudah pulih sepenuhnya.
Dari lantai dua sebuah apartemen di Gangnam gu, Seoul, wanita muda itu terlihat baru saja keluar dari pintu kamar mandi apartemen milik keluarga Moon.
Yah.. sejak kemarin Chaewon memang sedang menginap di kediaman orang tuanya. Sang suami lah yang menyuruhnya.
Lee Seung Gi harus menjalani syuting diluar kota, dan ia harus menginap disana. Laki-laki itu akhirnya memaksa Chaewon untuk menginap saja sementara waktu di Seoul. Katanya ia tidak mau membiarkan istrinya dirumah seorang diri.
Tak ingin melakukan debat kusir yang tak perlu, Chaewon pun akhirnya memilih menuruti perintah Seunggi tanpa protes. Seunggi sendiri jugalah yang mengantarnya kesini.
Lagipula sejujurnya ia senang-senang saja menginap disini. Kalau dipikir-pikir, sejak ia menikah 4 bulan silam, inilah pertama kalinya dirinya tidur dirumahnya lagi.
Tidak lama sebenarnya suaminya itu pergi keluar kota. Hanya dua hari. Dan hari ini, lelaki pujaannya itu akan pulang, kembali ke sisinya.
....
Hampir pukul 9 malam sekarang, dan Moon Chae Won masih belum tidur. Langkah kakinya kali ini malah tertuju kearah ruang keluarga.
"Oh.. Apa Yongbum tidur?" Ucapnya begitu melihat sang adik meringkuk tidur diatas permadani bulu yang menghampar didepan meja televisi.
"Youngbum-ah.. tidurlah dikamar sana" ucapnya perhatian pada sang adik.
Dalam hati ia memaklumi mengapa adiknya terlihat selelah itu. Youngbum baru saja mendarat di Korea sore tadi, setelah dua minggu lamanya berada di Hongkong mengerjakan proyeknya disana.
"Mm.. nanti" ucap sang adik asal saja dengan mata yang masih terpejam.
Chaewon akhirnya memilih duduk disofa. Ada ayah dan ibunya yang sudah lebih dulu bertengger manis diatas sana. Ia meraih secangkir teh hangat miliknya, dan meminumnya beberapa teguk.
"Kau muntah lagi?" Tebak sang ibu saat melihat wajah Chaewon.
"Nde?" Ucap Chaewon sedikit kaget, langsung menoleh kearah sang ibu.
"Aahh.. itu. Iya, sedikit tadi" ucapnya tak ingin membuat ibunya khawatir.
"Aigo.. kemarilah" ucap Ny. Moon.
Tangan lembut ibu itu lalu meraih kepala sang putri untuk merebah dipangkuannya. Tangan lembut yang sama yang dulu ia gunakan untuk menimang sang putri tercinta.
Pandangannya tak lepas menatap wajah Chaewon yang kini memejamkan mata dipangkuannya. Diusapnya kepala sang putri, dengan belaian ternikmat yang mampu ia berikan.
Entah kenapa, akhir-akhir ini setiap melihat Chaewon, perasaan Ny. Moon jadi campur aduk. Dalam hatinya, diam-diam muncul sebersit rasa haru yang menelusup dalam dirinya.
"Oh.. Tuhan, benarkah putriku akan segera menjadi seorang ibu juga?"
.....
Deru suara bel yang ditekan seseorang dari luar, meraung-raung terdengar hingga ke ruangan itu.
Tak ingin mengganggu ketentraman hidup istri dan putri sulungnya yang kini sudah nyaman dipangkuan sang ibu, akhirnya Tn. Moon dengan sadar diri segera bangkit dari duduknya, keluar ruangan itu, melangkah menuruni anak tangga dan berjalan menuju pintu depan.
Sekilas Tn. Moon bisa melihat wajah siapa yang terpampang dilayar monitor pintu masuk rumahnya saat ini.
Yah.. benar saja, seperti dugaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Meet Your Mom
Romance'Tuhan.. kuikuti garis takdir-Mu, namun jika boleh aku meminta, aku hanya ingin akhir yang bahagia..' itulah ucapan Lee Seung Gi kepada Sang Pemilik Hidup beberapa tahun yang lalu. Dan kini nampaknya mulut pria itu tak sungkan memamerkan senyuman le...