Chaewon Pov
Jika ada orang lain diantara kisahku dan Seunggi, maka akan kusebut satu nama dengan mantap, Han Hyo Joo lah orangnya.
Entah menjadi berkat atau kutukan baginya, tetapi nyatanya didunia ini ia telah ditakdirkan untuk berada diantara kami berdua.
Harus kumulai dari mana kisahku? Haruskah kumulai dari mimpi itu?
Yah.. kurasa aku bisa bercerita dari sana. Sepatah dua patah ceritaku mengenai kisahku dengan pria bernama Lee Seung Gi, kalian tak apa kan?
Hari itu adalah hari paling aneh sepanjang hidupku. Satu hari yang tak akan pernah enyah dalam memori ingatanku. Satu hari di bulan April 2017, enam bulan sebelum Seunggi menyelesaikan tugas wajib militernya.
[Flashback]
Pagi-pagi sekali aku terbangun dari tidurku. Kulirik jam di meja kecil samping tempat tidur, pukul 6 pagi.
Ya ampun, andai kalian tahu, hari itu aku pulang syuting begitu terlambat. Nyaris pukul 4 pagi. Jadi kalian bisa membayangkannya sendiri bukan? Saat itu masih terlalu pagi untukku bangun.
Oh ayolah, aku bahkan baru tertidur beberapa jam saja.
Sedikit aneh tapi nyata, rasa kantukku mendadak lenyap entah kemana.Tubuhku memutuskan untuk bangun dengan sendirinya.
Meski belum sepenuhnya sadar, perlahan aku mulai beringsut dari timbunan selimut yang menutupi hampir seluruh tubuhku. Dengan gontai, kulangkahkan kedua tungkai kakiku, dan menyeret tubuhku masuk kedalam kamar mandi.
Lama aku berdiri didepan cermin wastafel. Mataku tak bergerak menekuri pantulan diriku dicermin. Untuk sesaat aku bahkan sampai berjengit, tak mengenali tubuh berbalut pakaian tidur dipantulan cermin ini. Demi Tuhan, aku hampir tak mengenali diriku sendiri.
Siapa wanita ini sebenarnya? Tak ada pancaran sinar sama sekali diwajahku. Hanya kulit pucat bercampur rasa lelah dan kekusutan yang tergambar jelas disana. Lingkaran hitam tak ketinggalan menghias sekitar bola mataku. Rambutku tak usah ditanya, amat berantakan dan mendadak aku tak tahu bagaimana cara merapihkannya.
Ah.. entahlah, segalanya tampak tak karuan dimataku sekarang.
Tak ingin meratapi keadaanku berlarut-larut, akhirnya kunyalakan keran wastafel yang ada dihadapanku untuk memecahkan keheningan pagi itu.
Ku tarik nafas dalam-dalam sambil menyorongkan kedua tanganku dibawah keran air yang menyala. Kubasuh mukaku beberapa kali, berharap dapat sedikit menormalkan kondisi diri dan otakku.
Lee Seung Gi
Mendadak sudah dua hari ini secara tiba-tiba aku terus memimpikannya. Entahlah apa arti mimpi itu sebenarnya, akupun bertanya-tanya pada diriku sendiri. Tapi sungguh, mimpi itu terasa begitu nyata bagiku.
Dalam mimpiku, aku menemukan diriku duduk berhadapan dengan pria itu. Kami duduk membeku diposisi kami masing-masing.
Matanya..
Mata pria itu begitu lekat menatapku, seolah ingin mengurungku dalam pandangannya.
Aroma kesunyian menguar, menguasai kebekuan kami. Sama sekali tak ada kata yang terucap dari mulutnya. Seolah ia tak mempercayai kata-kata untuk mewakili maksud hatinya. Seolah ia tak menganggap bahwa kata-kata juga termasuk alat komunikasi.
Lee Seung Gi hanya diam membisu. Pria itu benar-benar memanfaatkan kebisuannya sebagaimana orang lain memanfaatkan kata-kata untuk bercerita.
Dan anehnya, aku secara ajaib bisa memahami apa yang coba ia ceritakan dengan kebisuannya itu. Satu kata yang bisa mewakili seluruh cerita yang coba disampaikan tatapan mata pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Meet Your Mom
Storie d'amore'Tuhan.. kuikuti garis takdir-Mu, namun jika boleh aku meminta, aku hanya ingin akhir yang bahagia..' itulah ucapan Lee Seung Gi kepada Sang Pemilik Hidup beberapa tahun yang lalu. Dan kini nampaknya mulut pria itu tak sungkan memamerkan senyuman le...