8>marah?

46 11 6
                                    

Matahari siang sudah semakin panas yang membuat para murid sma harapan nusa bangsa enggan untuk keluar dari sekolah,karena takut kulit mereka terbakar

Flora Riselina,gadis itu sedang menunggu jemputan di luar gerbang,ia tidak takut kulitnya menjadi hitam,tidak seperti kebanyakan wanita yang takut kulitnya terbakar atau hitam.

Jam sudah menunjukan pukul 02.00,seharusnya dia sudah berada di rumahnya tapi keadaan tidak memihak pada nya.

Ia sudah menunggu sekitar 30 menit yang lalu, tapi tidak ada tanda tanda mobilnya muncul.

Ia sudah berkali kali mengecek hanphone nya tapi hasil nya nihil,tidak ada balasan dari supir nya.

Lina hanya bisa berdoa semoga supir nya cepat datang dan ia bisa cepat berlatih dan istirahat

***

Arfa sedang mengunci gudang olahraga sekolah,ia dan teman temanya sehabis bermain basket di lapangan,ia berjalan menyusuri lorong dengan tangan yang dimasukan di saku.

Banyak orang yang mengagumi ketampanan arfa,hidung mancung,wajah yang bersih,putih,tinggi dan mempunyai paras yang mengikat banyak orang.

Banyak sekali siswa yang menyapa arfa dan hanya di balas anggukan kepala.

Bukanya ia sombong,dia hanya sedang malas untuk berbicara.

Setelah dia menyusuri lorong ia pun segera mengambil motor nya di gerbang dan membawa nya keluar, tapi motornya harus terhenti karena melihat seorang gadis sedang berdiri di depan gerbang dengan pandangan menyipit karena terkena panas sinar matahari.

Tinnn...

Suara klakson membuat pandangan lina mengalih dari jalanan ke depan gerbang,dan yang ia lihat adalah seorang laki laki bertubuh tegap sedang menaiki motor.

"Arfa.."

"Kok kamu belum pulang"

"Kan gue kunci gerbang dulu,biasa.."

"Owh"

"Lo belum di jemput.."

"Belum"

"Yaudah yuk sama gue aja, gue langsung kerumah lo aja,gimana?"

"Nanti kalo nyokap kamu nyariin gimana?"

"Gak akan,nyokap gue lagi di autralia"

"Autralia?"

"Iya, yaudah yuk"

"Iya"

Banyak sekali pasang mata yang menyaksikan interksi mereka dan banyak yang sudah jerit jerit tidak jelas.

Dari kejauhan ada sesoorang yang melihat adegan itu dan merasa sakit

"Gue cemburu lo selalu jalan sama dia, sedangkan gue,lo gak pernah lihat gue fa"lirih gadis itu

"Udah belum"

"Sebentar,rok aku susah"

"Sini gue bantu"

Arfa mengulurkan tangan nya ke hadapan lina dan membantu gadis itu naik.

Puk...

"Makasih"

"Hm"

Perempuan yang melihat adegan itu sudah terbakar emosi,ia sangat marah,bukan dengan lina, tapi dengan dirinya sendiri,kenapa dia tidak berani mengatakan perasaanya kepada arfa,kenapa?

Perempuan itu menangis di tempat,ia tidak bisa menahan air matanya lagi,ia akan mengeluarkan semua air matanya sekarang, ia tidak boleh pura pura kuat dan tersenyum kepada semua orang, padahal hatinya sedang hancur.

RISELINARFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang