16<pingsan

36 5 2
                                    

Chit...

Suara motor terhenti menetapkan jejak hitam di aspal.

"Ih kalo pake motor yang pelan!"marah gadis itu.

"Hehe,sorry,gue buru buru"

"Yaudah gak papa,oh iya jangan lupa semangat trus doa dulu sebelum seleksi"dukung gadis cantik itu.

"Oke, makasih saranya"

"Iya,hati hati di jalan"

Laki laki itu mengangkat tangan nya membentuk kata o dan berlalu dengan cepat nya.

Gadis itu hanya bisa geleng geleng kepala lalu memasuki rumahnya.

***

"Woi fa.."

"Woi..."

"WOI..."

"HAH!"

"Lo ngapain ngelamun aja sih,kesambet tau rasa lo"

"Gak"

"Yaelah fa cerita aja kale"

"Gak ada"

"Kita udah sahabatan lama fa,lo gak mau gitu cerita sama Kita"

Arfa menghela nafas kasar lalu ia mengangguk tanda iya.

"Gue bingung"

Teman temanya yang mendengar itu mengernyit,

"Bingung napa lo"ucapa kenzo

"Gue tadi gak nerima permintaan lixa"

"Trus?"

"Muka dia kayak marah gitu,gue takut dia bakalan marah"

"Santai aja kali fa,gak mungkin si lixa marah,lo taukan sifat dia dari dulu?"

"Hmm"

"Pokok nya jangan bawa masalah lo ke seleksi nanti"perintah zie

"Oke"

"Oh iya kenapa lo emang nolak permintaan lixa?"tanya kenzo

"Gue tadi nganter risel"

"Udah gue duga"lirih kenzo

"Lo kok malah nganterin lina?"itu bukan suara dari kenzo melainkan zie

"Karena bunda nya suruh gue anter, jemput dia"

"Kemana supirnya?"

"Lagi pulang kampung"

"Lo kok bisa kenal nyokap dia,darimana?"

"Rekan bisnis"

"Owh"

***

Bruk....

"GUE BENCI LO"

Bruk....

"Lo gak pernah ngerasain yang gue rasain dulu dan,lo selalu jahat sama gue,gue benci Lo.."monolog gadis itu

"Gue bakalan balesin dendam gue"

"Gue bakalan buat hubungan lo sama lina ancur"

"Gue bakalan lakuin itu.."

Bruk...

"Tunggu rencana gue"ucap gadis itu sambil menatap dirinya di pantulan kaca dan tersenyum sinis

RISELINARFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang