6. Pengen disayang

8 1 0
                                    

Hari weekend yang sangat ditunggu oleh semua orang, digunakan oleh safacha untuk latihan ke Dojo pusat. Pagi ini dia sudah siap untuk berangkat bersama Jiddo seperti biasanya. Jam menunjukkan pukul 8:30, namun Jiddo tak kunjung datang juga padahal latihan dimulai pada jam 9 pas. Kalau mereka telat bisa-bisa mereka yang malu karena sudah sabuk cokelat tapi tidak disiplin. Baru akan menelpon Jiddo, bel rumah berbunyi menandakan kedatangan tamu.

Safacha segera membuka pintu nya karena mengira yang datang Jiddo. Setelah dia membuka pintu, terpampang lah wajah Jiddo yang seperti habis mandi dengan rambut nya masih terlihat basah.

"Sorry cha gue lama. Soalnya gue bangun nya  kesiangan tadi. Ya udah yuk langsung aja cabut" Sapa Jiddo tanpa basa basi seperti biasanya.

Mereka akhirnya pergi dari pekarangan rumah Safacha dengan mengendarai motor trail KLX milik Jiddo.

__________

Latihan pagi ini selesai pada jam 11:30. Di hari minggu seperti ini banyak para karateka yang berkumpul di Dojo pusat untuk melakukan latihan gabungan. Pagi ini juga tim yang diutus untuk berangkat ke kejuaraan tingkat nasional berlatih dengan giat. Khusus pagi ini latihan nya adalah keharmonisan gerakan untuk kata beregu dan kata tunggal.

Safacha keluar dari ruang ganti setelah selesai berbenah diri setelah selesai latihan tadi. Suasana Dojo masih terlihat ramai karena ada beberapa simulasi untuk persiapan kejuaraan daerah yang minggu depan dilaksanakan.

"Cha ikut ke YLX cafe gak? Mau ngumpul nih kita-kita" ucap Verga teman latihan nya.

"Siapa-siapa aja yang ikut?" Tanya Safacha berminat.

"Yang latihan tadi bareng kita pada ikut semua sih. Sekalian lepasin capek lah" jawab Verga.

"Em oke deh gue ikut. Gue ke depan dulu ya,Ga"pamit Safacha yang dibalas acungan ibu jari.

Safacha memutuskan untuk duduk-duduk sebentar di kantin yang berada di depan bangunan Dojo ini. Dia membuka ponsel nya dan mengecek notifikasi dari WA terlebih dahulu. Ada beberapa chat yang masuk di akun WA nya.

Ajid 🐵 : Cha dimana?

Me : di kantin nih

Ajid 🐵 : Oke gue otw

Me : okesiap

Dia beralih ke pesan selanjutnya yaitu dari mama nya yang menanyakan gimana kabar nya dan segala keperluannya yang habis.

Selesai membalas pesan dari sang mama, dia mendapatkan pesan spam dari Kelden yang menurutnya sangat childish.

Pacar tersayang ❤ : Morning sayang 😘
Pacar tersayang ❤ : Sayang bangun !
Pacar tersayang ❤ : dasar kebo betina!
Pacar tersayang ❤ : sayang nanti sore temani aku ya
Pacar tersayang ❤ : blm bgn jg?
Pacar tersayang ❤ : aku otw

Me : gak usah kak, gue di dojo and fyi gue udah bangun dari subuh y

Selesai mengecek WA dia memasukan kembali ponsel nya karena dari jarak 5 meter Jiddo sedang menuju kearah nya.

"Lo ikut sama mereka ke cafe ?" Tanya nya tanpa basa basi yang sudah menjadi ciri khas nya itu.

"Niat nya mau ikut. Kenapa? Lo gak ikut,Jid?" Balas Safacha

"Mau ikut sebenarnya tapi gue disuruh ikut arisan keluarga yah jadi terpaksa deh gue gak ikut"ucap nya dengan lemas.

"Gitu banget muka lo, kayak orang nahan pup. Lain kali kan bisa, utamain keluarga lo aja sana"balas Facha diselingi kekehan.

"Yaudah gue cabut dulu kalo gitu ya. Tapi kan arah cafe itu searah sama rumah gue. Mending lo gue anter sampe depan cafe nya aja sini"kata nya langsung mengapit kepala Facha dengan ketiak nya.

——————

"Sumpah muka si fery waktu di tendang sensei ngakak banget anjer" ucap gadis berhijab dengan heboh nya.

Perkataan gadis itu di ikuti tawa oleh 7 orang yang duduk di meja salah satu cafe itu. Setelah mengantar Safacha tadi, Majiddo langsung meluncur tanpa pamit sama ke 6 teman nya yang sudah terlebih dahulu sampai di cafe itu. Karena tadi juga dia sudah memberitahukan kalo dia harus absen di acara kumpul kali ini. Dan disini lah mereka, asik menggibah siapa saja yang bisa di gibah. Safacha tak mampu membendung tawa nya dengan gibah an yang dilontarkan teman-teman nya itu. Sejak duduk di cafe itu 1 jam yang lalu, meja mereka lah yang paling heboh dari meja lainnya. Dengan jumlah personil mereka yang terhitung banyak itu saja mampu mengundang perhatian pengunjung cafe itu konon lagi ditambah kehebohan mereka, sudah pasti heboh keadaannya.

Di meja itu ada 7 orang termasuk Safacha yang hari ini memakai kaus putih dengan tulisan "Karate Is My passion" yang berlengan pendek membalut tubuh nya secara pas. Mereka mengambil posisi meja yang berada di sudut cafe itu dengan menggabungkan 3 meja sehingga mereka sudah seperti di rapat Dewan dengan duduk yang berhadapan. Di pojok meja dekat dengan stop kontak duduk lelaki berkulit putih dengan rambut pendek dengan korean style asik bermain game sesekali ikut tertawa karena lelucon yang dilontarkan oleh teman-teman nya itu, lelaki itu bernama Ardin harbin . Duduk disebelah nya adalah cowok sedikit gemuk dengan tinggi yang lebih dari Ardin berambut cepak dan berkumis yang bernama Iroy Anggara. Di sebelah nya duduk lelaki bertubuh tinggi kurus berambut pendek dengan rambut depan sedikit panjang bernama Barya Muhammad. Mereka bertiga asik dengan game nya namun masih berada di dunia yang sama dengan teman-teman nya sekarang.

Si seberang meja duduk cewek berhijab dengan kulit sedikit gelap dan tampilan sedikit tomboy bernama Elga Hufaira. Duduk disamping nya cewek dengan tubuh sedikit berisi dan pendek berambut pendek bernama Jahira Hafiza. Dan terkahir cowok yang duduk di sebelah Safacha bertubuh tinggi dengan badan yang proposional berambut pendek dan berpotongan rapi, bernama Alreza Pratama.

"Gila parah banget tuh cowok. Lihat deh ganteng banget njir" ucap Jahira dengan tatapan terfokus kearah pintu masuk cafe.

"Eh iya astagfirullah. Makhluk ciptaan mu sungguh indah" Ucap Elga mendramatisir.

Safacha yang penasaran pun melihat ke arah yang dilihat 2 teman nya itu, di ikuti oleh ke 4 lelaki yang ada di meja itu. Ketika dia menoleh, dia terkejut melihat cowok yang sudah berdiri menjulang di hadapan nya.

"Katanya kamu latihan, kok malah asik disini" ucap cowok itu tajam.

Glek

Safacha bengong melihat cowok yang berdiri di depan nya ini. Pasalnya penampilan nya yang sedikit berantakan itu malah membuat nya terpesona.

"E-eh" kaget nya ketika tangan nya ditarik untuk mengikuti cowok itu. Dia buru-buru menyambar tas ransel nya dan mengikuti langkah lebar cowok itu.

"Eh kita mau kemana kak kel?" Ucap Safacha ketika sudah duduk di boncengan motor sport cowok itu.

"Hm" balas Kelden cuek. Safacha yang tau kalo Kelden lagi kumat pun hanya mampu mengelus dada nya mencoba sabar.

"Kak aku hidupin musik ya?" Tanya Safacha memutuskan keheningan yang sedari tadi mendera. Kelden kembali berdehem tanpa mau mengeluarkan barang 3 kata pun.

"Ish kakak nih mau nya apa sih? Di tanyain juga dari tadi. Malah di cuekin, mending aku pulang aja daripada gak jelas gini" cerocos Safacha sudah tak mampu membendung rasa kesal nya itu.

"Pengen di sayang. Itu mau aku"

———————

HAI AKU BALIK
                                       

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SafachaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang