2.Tertarik

82 5 0
                                    

              -aneh tapi gue suka-

---

    "Woy! Melamun aja lo"teriak salah seorang cowok yang dihadiahi sebuah tatapan tajam dari yang diteriakinya itu.

"Heboh banget lo jadi human deh Kar"sahut seorang cowok berkacamata yang berada di situ juga.

"Apaan lo kar kar. Kan dah gue bilang panggil gue Alan"balas cowok itu sewot sembari menjitak kepala temannya.

"Sok ngehigh lo tai. Kan nama lo karma yaudah gue panggil kar aja biar ga ribet"sahut cowok yang berkacamata sembari mengusap-usap kepala nya.

"Nama gue Karma Alandro anying. Pokoknya panggil gue Alan titik"teriak cowok yang bernama Alan dengan murka.

"Berisik"ucapan dingin dari seorang cowok yang dari tadi seolah tak berada disitu membuat kedua makhluk yang tengah berdebat itu terdiam.

"Eh btw lo kenapa melamun aja dari tadi,babe"ucap Alan sembari merangkul bahu lawan bicaranya.

"Lepasin atau mati"ucap cowok itu dingin yang mampu membuat Alan yang notabene nya adalah sahabatnya menjadi merinding.

Alan melepaskan rangkulan itu dengan spontan dan langsung meberi jarak antara dirinya dengan cowok itu.

"Lo ada masalah,Kel?"tanya cowok berkacamata yang bernama Derylon itu dengan serius.

"Enggak"jawab cowok itu singkat,padat,dan jelas.

"Cabut yuk. Udah banyak yang balik juga nih"ucap Alan sembari menyedot minuman dengan tergesa-gesa.

"Iya udah pada balik kayaknya. Kel abis ini lo mau kemana?"ucap Derylon sembari melirik ke sekeliling kantin tempat mereka nongkrong.

"Tidur"balas cowok yang bernama Kelden itu singkat.

Cowok itu pun berdiri dan langsung meninggalkan kantin itu dengan santai.

Kelden Malik, cowok tampan dengan segala pesonanya. Cowok itu tidak suka menjadi sumber perhatian banyak orang namun pesonanya yang tak dapat dipungkiri membuatnya terus menjadi sumber perhatian dimanapun dia berada. Seperti saat ini ketika dia tengah berjalan dikoridor dan semua pasang mata akan menuju kearahnya.

Disepanjang jalan menuju parkiran, Kelden masih memikirkan sosok gadis yang menabraknya tadi. Bukan, bukan hanya menabraknya saja tapi gadis itu juga tadi terlibat pertengkaran dengan seorang cowok dan yang lebih anehnya, gadis itu tidak seperti kebanyakan gadis lainnya yang suka mencari perhatian darinya. Karena gadis itu hanya meminta maaf padanya tanpa terpesona padanya. Bahkan saat dia mencekal tangan gadis itu, dia langsung melepaskan cekalan tangan Kelden dengan keras.

Gadis itu berbeda dalam benaknya. Dia masih mengingat ketika tadi dia ingin menjumpai kedua sahabatnya dan terhenti karena melihat seorang cowok yang tersungkur seolah dilempar oleh seseorang. Awalnya dia hanya mengira itu adalah perkelahian antar lelaki sehingga dia berniat untuk melanjutkan langkahnya kekantin. Tapi langkahnya terhenti karena melihat keadaan sekitar yang langsung ricuh ketika gadis itu keluar dari dalam kelas. Hal itu membuat dirinya tertarik dengan aksi gadis yang dapat dikatakan kurus itu. Gadis itu sangat berani dengan memelintir cowok yang mungkin mengganggunya itu dengan mudah. Setelah itu dia dapat melihat gadis itu keluar dari dalam kelasnya dengan tas ransel yang tersampir dibahunya dan terlihat sedang mengotak atik iphone nya. Dan disaat itu lah gadis itu menabrak dirinya yang memang sengaja diam ketika dia tau kalau gadis itu sedang berjalan ke arah nya.

Saat jarak yang lumayan dekat itu, dia dapat melihat wajah imut dan manis dari gadis itu dan tanpa sengaja dia kembali tersenyum kecil membayangkan wajah itu lagi.

SafachaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang