Epilog - Sebagai sebuah Perisai....

100 4 0
                                    

"Ya, itu adalah sebuah kutukan."


Kamu kembali ke desa dan bergegas menuju dokter untuk melihat apakah kami bisa mendapatkan perawatan untuk Raphtalia.


"Ini juga sangat kuat. Pegunungan naga itu dikuasai oleh kutukan sekuat itu?"


"Yah... Sebenarnya... tidak...."


Aku nggak yakin apakah aku harus jujur tentang apa yang terjadi. Aku bingung.


"Ya, secara nggak sengaja daging naga itu mengenai aku, dan daging itu membakarku seperti ini..."


Raphtalia berbicara dan menatap mataku seolah untuk mengatakan bahwa itu adalah rahasia kita.


"Bisakah kau melakukan sesuatu untuk dia? Kami akan membayar apapun yang kau butuhkan."


Raphtalia adalah seorang cewek. Dia nggak boleh menjalani kehidupan dengan dipenuhi bekas luka yang hitam dan mengerikan ini.


"Yah, ada satu hal...."


Dokter itu masuk ke ruangannya dan kembali sambil membawa sebuah botol yang berisikan cairan bening.


"Ini sangat kuat... meski aku tidak tau apakah ini bisa menyembuhkan dia."


"Apa itu?"


"Air suci. Kutukan lebih baik dihilangkan dengan air suci..."


"Oh...."


Shield of Rage gak cuma melukai korbannya, itu juga akan memberi kutukan pada lukanya sehingga luka itu nggak akan sembuh.


Itu terdengar semakin dan semakin berbahaya. Perisai itu disertai dengan sebuah serangan balik yang nggak membedakan antara kawan atau lawan.


Dan aku melihat pohon perisainya, dan pohon itu nggak berkembang sama sekali.


Itu cuma sebentar, tapi sekarang aku tau bahwa aku nggak boleh membuka perisai itu.


"Kita akan membasahi perbannha dengan air suci sekarang..."


Dia membasahi perbannya, lalu perban yang basah itu dililitkan pada luka Raphtalia.


"Aku nggak bisa bilang dengan pasti apakah ini akan bekerja... Kalau kau bisa, kau harus pergi ke kota besar dan membeli air suci yang dibuat oleh gereja."


"Berapa banyak yang kami butuhkan untuk menyembuhkan dia?"


"Sejujurnya... kutukannya sangat kuat. Aku nggak tau apakah kau bisa menyembuhkannya... Bagaimana bisa naga itu melakukannya...?"


Akulah yang melakukannya... Itu adalah salahku. Tapi sepertinya kutukan itu cukup kuat sampai-sampai orang-orang percaya bahwa kutukan itu dilakukan oleh seekor naga.


"Ok... Berapa banyak obat yang sudah kau buat?"


"Aku baru membuatnya sedikit. Beloved Saint, tolong bantu orang-orang yang sakit."


"Tentu."


Aku mempercayakan Raphtalia pada dokter itu dan pergi ke bangunan yang dipenuhi dengan orang sakit.


Kau bisa bilang bahwa obat itu dibuat oleh seorang profesional.


Obat itu betul-betul menyembuhkan penyakit yang gak bisa kutangani menggunakan obatku sendiri.


Aku memperhatikan para pasien yang ada disana, tertidur pulas dan merasa lega.


Aku ingin kekuatan... Aku ingin menjadi cukup kuat hingga aku nggak perlu bergantung pada perisai itu.

Tate no Yuusha no Nariagari Vol 2 Bahasa IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang