Happy Reading
...............
..........
.....
Jessie mengabulkan permintaan Jihoon untuk mencarikan pekerjaan sampingan menjadi waitress dicaffe milik sepupunya.
Setidaknya Jihoon bisa bernafas lega untuk 2 bulan ini karna bisa membayar uang apartemen dan bisa menabung untuk uang kuliahnya semester depan.
Tetapi kabar tidak menyenangkan datang dari wakil direktur pabrik keluarga Jihoon diseoul.
"Kita mungkin bisa melalukannya paman, tidak harus menjual pabrik milik ayahkan?" ucap Jihoon sambil menyender dimobil audi putih miliknya
"....."
"Pabrik itu adalah impian Ayah semasa hidupnya, aku tidak bisa menjualnya"
"....."
"Apa penjualan pabrik bisa menutupi hutang dibank?"
"......"
"Hhh.... Kalo begitu, aku akan mencari solusinya. Tolong pertahankan pabrik diseoul paman"
"......"
"Tidak, akulah yang harus berterima kasih pada paman karna mau mengambil alih mengelola perusahaan"
"......"
"Ntahlah, mungkin aku akan pulang ke seoul saja, dan membantu paman disana"
"......."
"Aku tau... Itu memang impianku. Tapi, aku merasa kesulitan disini"
"......."
"Terima kasih paman, sampai kan salamku pada bibi dan Woojin, iya paman. Sampai jumpa" Jihoon menghela nafas saat panggilan dari sahabat sekaligus wakil direktur ayahnya itu diakhiri. Kim Namjoon.
Ia menatap kap mobilnya sedih
"I really love you Whitey, hhh... Tapi kurasa aku harus mengucapkan perpisahan padamu" Jihoon masuk kedalam mobilnya dan menjalankannya, tanpa menyadari sosok Daniel dari balik gorden sedari tadi memperhatikan nya tepat saat Jihoon memarkirkan mobil disana.
Daniel tidak berniat menguping, namun kemunculan Jihoon disana menggugah rasa ingin taunya. Berakhir mendengar semua obrolan Jihoon dengan pria yang dipanggil paman itu.
Seringai muncul dibibirnya, iapun merogoh ponselnya dan menekan angka 3. Nomor dari sahabat sekaligus pengacaranya.
"Ya Kang" sahut suara dari seberang sana
"Kita bertemu dikantorku jam 2 siang nanti" tanpa mendengar jawaban, Daniel langsung mematikan sepihak.
Kang Daniel memang suka berlaku seenaknya.
"Let see what i can do for you miss Park" seringainya penuh rencana nakal.
..................
...........
........
Pria berbadan tinggi tegap berdarah Thailand-korea itu duduk dimeja Kang Daniel setelah melongarkan dasi yang melilit dilehernya. Nickhun Buck, sahabat, penasehat perusahaan, dan pengacara Kang Daniel.
"Ada apa?" tanyanya
"Kapan kontrak Miranda berakhir?" tanya Daniel tetapi fokusnya pada berkas yang harus ia tanda tangani.
"Tanggal 17 maret ini"
"Berarti 3hari lagi" Nickhun menangguk
"Buatkan aku kontrak atas nama Jihoon Park, dan cari asal-usul datanya secara lengkap"
"Wanita baru lagi? Kupikir kau cukup puas dengan wanita Venezuela itu, Miranda Gomez" ujar Nickhun menyindir, tetapi tangannya berkutat mencari tahu wanita yang dimaksud Daniel melalui ipad mahal miliknya.
"Kau tau sendiri, aku tidak pernah puas. Dude"
"Yeah.. Kupikir tidak...."
".....uhhh Jihoon Park?" tanya Nickhun memastikan, saat melihat beberapa pengguna memakai nama itu, tetapi diantaranya ada foto gadis memiliki rambut berwarna almond dan wajahnya sangat imut.
"Ya, Jihoon Park" angguk Daniel
"Mahasiswi Manhattan university?"
"Ya, Archirectur major"
"Mahasiswamu?"
"Tepat sekali"
"Oh my god, usianya 22 tahun. Kufikir dia remaja berumur 17 tahun" cetus Nickhun saat melihat profil gadis yang dimaksud Daniel.
"Sama sekali bukan tipemu" sambungnya
"Memang bukan, tapi aku menginginkannya. Dan tugasmu mendapatkannya untukku"
"Yeah, seperti biasa"
Daniel tertawa mendengar ucapan Nickhun
"Aku akan mencari datanya, dan segera kukirimkan padamu"
"Kau selalu bisa diandalkan, dan jangan lupa sampaikan pada Miranda jika kontraknya akan segera berakhir"
"Oke Lord"
"Thanks kacung"
"Sialan kau!" umpat Nickhun membuat Daniel terkekeh
..........
......
....
To Be Continue
.
.
.
Vote+Komen jangan lupa
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Women Too (Nielwink.GS)
FanfictionFollow! Baru baca book ini hasil remake dari fanfictionet. dari author-nim @redApplee Warning ⚠ Gs area 🔞