15. Stay With Sir Daniel 2

1.3K 165 5
                                    

Happy Reading

.................

.........

.....


Pukul delapan malam, Daniel sudah tampak rapi dan tampan berdiri didepan pintu apartemen Jihoon. Disambut dengan simungil yang tampak terlihat manis dengan dres indah berwarna salem.

"You look beautiful" ujar Daniel tulus dibalas senyuman Jihoon

"Thank you sir.... You look handsome like always" ujar Jihoon tersenyum manis, membuat Daniel ikut tersenyum juga. Ia begitu menyukai senyum dan tingkah Jihoon yang malu-malu.

Saling bergandengan tangan, membawa simungil menuju basement untuk pergi kerestoran favorit nya. Tempat pertama kali mereka Dinner.

............

.....


"Bagaimana ujianmu?" tanya Daniel disela-sela menikmati makanannya

"Berjalan lancar"

"Oh yeah, seharusnya aku tidak bertanya pada salah satu mahasiswi terbaik di Manhattan university" goda Daniel

"Masih ada yang lebih baik dariku sir" elaknya malu-malu

"Tapi kau yang terbaik dijurusan arsitekstur" Jihoon tersenyum menanggapi Daniel

"...... Lalu apa rencana mu?" Jihoon menatap Daniel dengan tatapan polos dan bingung. Membuat Daniel gemas, ia sangat menyukai ekspresi Jihoon

"Rencana?... Rencana apa?"

"Liburan semester baby girl, apalagi?"

"Ohh... Aku tidak memiliki rencana" ujar Jihoon pelan

"Apa yang biasanya kau lakukan?" Jihoon tersenyum miris, lalu mata jernihnya menatap Daniel

"Biasanya, aku kembali kekorea mengunjungi orang tuaku" Daniel tersenyum menenangkan. Mengerti apa yang dirasakan Jihoon. 

".... Jika tidak, biasanya aku mengambil kerja paruh waktu mengisi waktu luang" Daniel menggeleng keras

"Not accepted, tidak ada kerja paruh waktu"

Jihoon meringis, Daniel lah alasan Jihoon berhenti dari pekerjaan paruh waktunya dicaffe milik sepupu Jessie.

Bukan hanya itu, Daniel juga memberi nya credit card padanya namun sampai sekarang Jihoon masih belum memakai nya.

Karna Jihoon masih memiliki tabungan meski tidak sebanyak yang Daniel berikan. Tabungan dari keuntungan pabrik yang semakin meningkat, Namjoon bahkan mengirim uang lebih banyak dari yang ayahnya dulu kirim kan karna semua keuntungannya 70% dikirim kepada Jihoon.

"Aku mengerti, karna itu aku tidak memiliki rencana liburan, kecuali bermalas-malasan dirumah"

"Kalau begitu tinggal lah dirumahku" ujar Daniel santai, potongan steak Jihoon berhenti.

"Ap... Apa?"

Daniel menaikkan alisnya, ia tidak suka mengulang kalimat.

"Tinggal dengan anda?"

"Yeah selama liburan kau tinggal dirumahku, mungkin dengan itu kau bisa tidak bersikap canggung atau terlalu formal padaku" ia tersenyum kecil

Daniel memiliki ragam pola sikap, terkadang dia begitu tegas, mengitimidasi, dan juga hangat di lain waktu.

"Dengar Jihoonie, kita memang memiliki hubungan kontrak, tapi bukan berarti kau harus berkata formal padaku. Kau selalu memanggilku dengan sebutan " Anda" padahal aku tidak masalah kau memanggilku dengan informal tapi sopan"

"Be.. Begitu kah?"

"Ya. Mulai sekarang, bersikap rileks padaku hm" Jihoon mengangguk pelan

Daniel tersenyum begitu tampan membuat kinerja jantung Jihoon tidak stabil.

"....... Dan nanti kita akan mampir ketempatmu untuk mengambil beberapa barang yang kau perlukan selama tinggal di Mansionku"

Itu bukan pernyataan, melainkan perintah. Dan Jihoon hanya mengangguk mematuhi.















To Be Continue


.

.

.

Sampai jumpa lagi

I'm Women Too (Nielwink.GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang