3. Hari Pembantaian

2 1 0
                                    

Kota yang terlihat seperti kota indah, ramai, serta tentram itu ternyata kota yang tak berpenghuni, kota seluas itu yang akan menjadi tempat dimana di selenggarakannya Tournament Deadly land, konon katanya 300.000 seluruh penduduk kota itu di bantai habis oleh seorang dari Clan Serigala hanya dengan satu malam saja.

Di kota itu mereka berkumpul dengan membawa surat undangan yang dikirimkan pihak panitia kepada setiap Clan Bangsawan yang nantinya dijadikan syarat untuk masuk kedalam permainannya.

Gebril, datang membawa surat itu dan diijinkan masuk oleh penjaga gerbang beserta dengan 199 peserta lainnya. Bukan hanya banyaknya peserta yang hadir, tapi penampilan para pesertanya sangatlah mengerikan seperti hal nya seorang psikopat mereka menggunakan pakaian pakaian yang aneh serta menakutkan untuk dipandang, tetapi dia teringat dengan kata ayahnya "jika orang itu terlihat menakutnya bukan berarti mereka benar-benar menakutkan." Jadi gebril dapat tenang sampai Panitia membacakan peraturan permainannya.

"Selamat pagi, para peserta yang sudah jauh jauh datang kesini membawa harapan di tiap clannya untuk di wujudkan disini di Deadly land. Mohon dengarkan dengan baik karena saya tidak akan mengulangi apapun yang sudah saya ucapkan, Terimakasih."

"sebelum saya membacakan peraturan nya saya mempersilahkan kalian 200 peserta untuk membuka surat undangan merah itu, jika kalian menemukan sebuah gelang maka pakailah gelang itu di tangan kalian."

"yang pertama peserta harus membunuh satu sama lain agar menang dalam permainan ini."

"yang kedua peserta bebas bersekutu atau melakukan apapun didalam kota."

"yang ketiga pemenang hanya ada satu orang."

"Kalian akan di beri waktu selama 90 hari disana, disarankan untuk tidak mudah terhasut dengan koalisi palsu karena pengkhianatan bisa terjadi kapanpun didalam sama, baiklah jika kalian semua sudah mengerti kita mulai Permainannya, Deadly Land start"

Setelah kata kata terakhir panitia itu di ucapkan seluruh peserta merasakan pusing dan pingsan, saat mata mereka terbuka mereka sudah di pisahkan dari tiap pesertanya.

Gebril membuka mata dan mulai sadar, di dalam kota yang tak berpenghuni itu dia mulai menelusuri seluruh bangunan di daerahnya memastikan jika di daerahnya tidak ada lawan yang mungkin akan menyerangnya ketika dia lengah.

Di kejauhan terlihat seperti seorang sedang berjalan dengan langkah kaki yang tidak biasanya berjalan seperti langkah kaki seorang pembunuh yang sudah lihai untuk menyembunyikan suara langkahnya. dia pun langsung mencari tempat persembunyian terdekat dari situ. Gebril sedikit mengintip dari celah celah dan terlihat jika dia adalah orang yang sangat kejam karena ternyata dia sedang membawa 2 orang korbannya dengan cara diseret dan sambil menyanyikan nyanyian menyeramkan yang membuat siapapun yang mendengarnya akan ketakutan.

Risau, tak tahu berbuat apa Gebril hanya bisa bersembunyi menunggu Peserta itu pergi dari tempat ini dan melarikan diri karena jika menyerangnya mungkin kemungkinan orang orang akan mengetahui keberadaannya dan menjadi sasaran empuk untuk dibunuh terlebih dahulu.

Hari mulai gelap, Gebril masih tetap tenang di tempat persembunyiannya menunggu hingga kegelapan menyelimuti kota sehingga dia dapat mengendap didalam bayangan kegelapan untuk keluar mencari mangsanya yang sedang bersembunyi di kegelapan sambil memikirkan suatu hal.

"Aku melihat mereka, Kelinci, Harimau, Naga, Kuda Hitam, Banteng, dan Elang Laut. Mereka tidak lain adalah 6 Clan terbesar, bagaimana caranya aku menang melawan mereka ? ah sudahlah aku hanya melakukan tugasku, Menang dan pulang membawa kebahagiaan bagi Clanku." Gumam Gebril mengeluh atas lawannya yang kuat.

Haripun mulai malam, gelap mulai menyelimuti, dia mulai keluar dari persembunyiannya dan keluar untuk membunuh peserta lainnya. Setelah membunuh 3 peserta yang sedang berkeliaran dimalam hari dan yang tidak lain salah satunya adalah dari Clan Kelinci dia merasa jika Permainan ini tidak terlalu menakutkan seperti yang dia pikirkan tetapi dia salah kira, Ketakutan berawal ketika ketakutan itu mulai hilang.

Dia mencari makanan ke mini market kosong dan ke tempat tempat penjual makanan yang sudah disediakan tanpa harus membeli hanya tinggal mengambil saja.

"wah wah wah ada seekor tikus sedang mencari makanan disini."

Karena kaget Gebril langsung berlari dengan cepat menuju pintu keluar dan berusaha untuk melarikan diri dari nya yang tidak lain adalah Peserta dari Clan Elang Laut.

"kamu tahu, mata seekor elang dapat melihat kecepatan lari seekor tikus? Bahkan dari jarak yang tinggi sekalipun. Namaku Tresia Clan Elang laut." Dengan mudahnya dia mencengkram leher Gebril yang langsung terdiam seakan akan nafasnya tersisa sedikitlagi.

"Tolong jangan,sakit ahhhhhhhhhhhhhh...!!!!!" Tresia lalu mencengkram Gebril tepat di leher yang langsung menghancurkan tenggorokan Gebril dan membuatnya mati.

"begitulah tikus,bodoh, masuk kedalam mini market yang terang tanpa melihat kondisi diluar."

Dilain tempat diluar pertandingan.

"Peserta dari Clan Tikus Terbunuh oleh Peserta dari Clan Elang Laut di mini market pukul 11 malam. Mengenaskan Lehernya hancur." Ujar Panitia kepada sekelompok pemimpin Clan yang hadir untuk melihat hasil dari Deadly Land.

Pemimpin Clan tikus yang kecewa langsung pergi meninggalkan ruangan itu dan pulang menuju tempat tinggalnya.

90 Days in Deadly LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang