Darah yang tumpah, gigi yang patah, kulit pun seakan akan robek, tidak lain adalah gigitan dari seorang Tikus, mengotori darah korbannya sampai sampai korban merasakan sensasi yang aneh seakan akan ingin mati rasanya. Gerakan lincah, tak terlihat, bahkan sulit untuk di tangkap, sama persis seperti tikus, dia adalah Gebril Mus Anak Terakhir dari pemimpin clan tikus.
Sejak usia 5 tahun Gebril yang akan di nobatkan sebagai calon penerus Clan Tikus yang akan berikutsertakan di Tournament Deadly Land ini sudah dilatih sangat keras oleh ayahnya agar menang dan menjadi kebanggaan bagi seluruh keluarganya. Saat itu dia hanyalah anak polos yang tidak tahu apapun tentang kerasnya kehidupan diluar. Di bawah pohon rimbang di depan rumah dia jatuh lalu bangkit dan jatuh lagi karena terkena serangan dari ayahnya, lelah rasanya jika harus terus begini setiap hari, terlihat dari mukanya yang sudah mulai melemas dan kesal karena harus berlatih dengan keras seperti ini. Ayahnya dikenal dengan kelincahannya bertarung dan mendapati julukan sebagai Tikus bertaring Ular karena setiap sayatan pisaunya terdapat racun yang sangat mematikan bahkan dapat membunuh sebuah kerbau dewasa dengan sekali sayat. Akhirnya merekapun memutuskan untuk sedikit beristirahat karna sudah 5 jam berlatih.
"lelah, aku rasanya ingin mati saja jika begini terus." Keluh Gebril.
"Dengarkan aku sebagai ayahmu, jika kamu berleha-leha seperti ini apa kamu jadinya nanti, ayah hanya ingin kamu menjadi kuat dan memimpin Clan Tikus dengan benar, ingat setelah 15 tahun kedepan kamu akan menghadapi ujian yang sangat berat dan taruhannya adalah nyawamu sendiri, ini adalah takdirmu karna lahir menjadi anak terakhir tetapi ayah akan melatihmu menjadi kuat dan pulang dengan selamat."
Dia teringat pada adiknya yang mati oleh Clan Elang di Tournament Deadl y Land sebelumnya, sambil menunduk dia mengingat dan tak ingin kejadian itu terjadi pada anaknya sendiri, dia memberi aba aba untuk segera melanjutkan berlatih.
15 tahun kemudian.
Diatas genting rumahnya dia sedang bersantai melihat bintang bintang indah di malam yang indah, seperti halnya Clan Tikus yang terkenal dengan kelincahannya dan menyerang dengan sangat cepat sampai tak terlihat oleh pandangan diapun menggunakan pakaian yang sama dengan clannya yaitu pakaian serba tertutup dan berwarna hitam agar tidak terlihat saat berada di kegelapan dan dapat menyerang sebagaimana yang dikenal oleh orang orang yaitu Sayatan senyap.
"Memikirkan sesuatu yang tidak mungkin, aku tahu yang sedang kamu pikirkan." Seseorang dengan pakaian sama datang menghampirinya.
"Aku heran mengapa ada sebuah tournament yang di selenggarakan hanya untuk membuat tiap pesertanya saling membunuh."
"Tak perlu heran, kamu hanya perlu pergi dan pulang menjadi pemimpin Clan, aku yakin kamu bisa." Tutur kakaknya sambil memegang pundak adiknya dan lalu menghilang dari hadapannya bersama sebuah bayangan.
Gebril tertawa dengan keras mendengar ucapan kakaknya yang sebenarnya tidak ingin melihatnya kembali dari tournament itu dan mati disana.
"7 hari lagi ya hahaha aku akan mati 7 hari lagi." Melanjutkan tawanya dengan sebuah kata kata putus asa yang keluar dari bibir yang di tutup oleh kain hitam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
90 Days in Deadly Land
Adventuremohon maaf jika ada salah penulisan yang tidak sesuai dengan EYD dan ada kata kata yang menyinggung pembaca serta mohon maaf jika ada pihak yang merasa terugikan dan merasa ada sedikit kesamaan cerita atau nama tokoh pada karya saya satu ini. Terima...