Episode 11 Imposible

205 31 2
                                    

Seokjin merebahkan dirinya di sofa miliknya. Warna pink langsung mewarnai matanya ketika dia sampai di apartemennya. Dia belum mendapat kabar dari Yoongi setelah dia bilang bahwa dia dan Jimin berpacaran. Seokjin sebenarnya iri pada Yoongi. Dia sudah mendapat jodoh sedangkan Seokjin ada yang mendekati saja tidak. Bukannya tidak laku, Seokjin bahkan dulunya menjadi idola sekolah karena kecantikannya. Tapi itu dulu saat SMA dan sekarang di universitasnya bahkan menjadi idola kampus saja tidak bisa. Jangankan idola kampus, ada julukan ‘idola kampus’ saja Seokjin tidak tahu ada atau tidak. Sudahlah, kisah cinta tak perlu dibahas dalam hal ini. Dia hanya mementingkan kelurganya saat ini. Tanpa cinta dari seseorang lelaki asing yang datang dalam hidupnya.

Hoseok keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit dipinggangnya. Dia berjalan ke arah Seokjin sambil mengusap rambutnya yang basah.

“capek?”

“tak juga..” jawab Seokjin.

“hmm Seokjin..” panggil Hoseok lagi. Seokjin menoleh dan menatap mata kakaknya. Seakan ada banyak hal yang akan dia katakan.

“Seokjin... Ayah dan ibu sudah kuberitahu bahwa kau sudah ingat apa yang seharusnya kau ingat. Mereka bilang bahwa mereka sangat menyesal atas apa yang mereka perbuat padamu.. Apa kau akan memaafkan mereka?” lanjut Hoseok.

Seokjin menatap kakaknya luluh. Dia tak akan bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Tapi dia juga tak punya kuasa untuk tidak memaafkan orang tuanya. Dia justru berhutang budi pada ayah-ibu angkatnya. Bagaimana bisa Seokjin akan merelakan dan melupakan apa yang seharusnya dia ingat. Yaitu budi mereka.

“kak, apa aku harus membenci mereka? Setelah apa yang mereka lakukan untuk membesarkanku? Tak ada alasan untuk membenci mereka..” Seokjin berujar tulus.

“kau memang baik sama seperti wanita itu..” kata Hoseok.

Seokjin mengerutkan keningnya heran. Wanita? Wanita mana yang di maksud kakaknya. Dia menatap Hoseok penuh tanya. Hoseok malah bingung sendiri. Apa dia juga tidak tahu tentang Wanita yang dimaksud Hoseok.

“kau juga tak tahu?” Hoseok berujar saat melihat perubahan raut wajah Seokjin.

“wanita mana?”

“wanita yang merawat saat kau di panti? Kau tak ingat dia?” tanya Hoseok.

“ohhh iya aku ingat kak.. Wahh sudah berapa lama ya aku tidak bertemu dengan bibi Robert..” ucap Seokjin sambil tersenyum, dia sangat merindukan bibinya yang merawatnya dua tahun di panti.

“kamu mau ke panti. Kurasa lebih dari 5 tahun kita tidak mengunjungi panti..” ucap Hoseok dan di hadiahi anggukan oleh Seokjin.

“besok bagaimana?? Apa kakak luang. Kalau tidak aku akan mengajak Tehyung dan Namjoon saja..” ajak Seokjin.

“besok kakak harus kerja. Kau bersama mereka atau Yoongi saja” saran Hoseok.

“ya kak.. Oke..” jawab Seokjin sambil tersenyum dia sudah tidak sabar menanti hari esok dan bertemu dengan bibi Robert. Saat terakhir kali Seokjin disana Bibi Robert tidak mengenali Seokjin karena dia bilang dia bertambah cantik. Seokjin menuju kamarnya dan masih dengan senyum diwajahnya. Dia sangat bahagia.
.
.
.
Namjoon berlari kesetanan. Dia ada di Planet Zatura dan sekarang sedang berlari menuju hutan. Bukan tanpa alasan. Bodoh jika dia hanya olahraga. Keadaan Hutan yang gelap membuat Namjoon kesulitan mengejar seseorang yang dia lihat.

Namjoon bahkan tidak peduli dengan pakaiannya saat ini. Hanya dengan kaos berlengan panjang dan boxer. Dia sedang bersantai di pinggir kolam saat dia melihat ada seseorang yang berdiri di pinggir hutan dengan tudungnya. Saat namjoon menatapnya tajam lelaki itu langsung berlari menuju hutan. Jadi, dia mengejarnya. Seperti sekarang dia berlari kalang kabut.

[NamJin] What The Fuck Season 1 - Life MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang