[NamJin] What The Fuck Season 1 - Life Mirror

Epilog Life Mirror

Kehidupan..

Apa yang terjadi dalam kehidupan tidak bisa di tebak. Kadang bahagia. Terkadang sedih atau sengsara.

Kehidupan identik dengan misteri. Mereka semua layaknya teka-teki yang patut di selidiki.

Semua telah berlalu bukan, berakhir dengan di saksikan oleh padang yang luas.
Seokjin menatap dirinya pada kaca lebar yang ada di kamarnya. Ini bulan Desember. Sudah 3 bulan yang lalu dia mencapai kemenangannya.

Mengalahkan Miyako. Benar begitu? Seokjin menatap kalung yang ia pakai. Hanya dua orang yang bisa melepas kalung itu selain dirinya. Keluarganya atau pasangannya.

Dan Namjoon belum bisa melakukannya. Itu artinya hanya keluarganya saat ini. Dan Miyako melepaskannya saat itu. Apakah ia keluarga dari Seokjin.

Sepanjang musim berganti masih saja persepsi itu menggenang dipikirannya. Seokjin melirik seseorang yang masuk ke dalam kamarnya. Ada 5 orang yang bertugas mendandani Seokjin hari ini.
Ini hari ulang tahunnya. Dan akan menjadi hari pernikahannya. Seokjin tersenyum kemudian mereka memulai sesi make upnya.

Pikiran Seokjin masih berputar saat itu. Namjoon pernah menanyankan kenapa kalungnya jatuh saat pertempuran. Dan jawaban Seokjin adalah terlepas saat terjadinya ledakan itu. Entah percaya atau tidak. Tapi, Namjoon hanya mengangguk.
Seokjin memandangi dirinya sendiri. Ia sudah memakai make up dan gaun pernikahannya. Ia hanya menunggu ibunya dan semua akan beres ketika sumpah itu di ikrarkan.

Cermin tidak pernah berbohong untuk menunjukan benda yang ada di depannya. Jelek, baik mereka akan berkata apa adanya.

Dan cermin bagi Seokjin adalah gambaran tentang kehidupannya. Bahwa semua harus terpampang nyata dan apa adanya.

“kau sudah siap?” itu suara lembut ibunya. Seokjin akan menikah dengan dua perayaan. Mereka akan mengucap sumpah di Planet Zatura dan di saksikan seluruh keluarga dan rakyatnya. Juga merayakannya di Bumi. Sebagai ikrar bahwa mereka telah di akui.

Seokjin mengangguk. Dia berdiri dan menggandeng tangan ibunya. Ibunya akan menuntunnya ke Altar tempat dia akan mengucap sumpahnya.

Seokjin berjalan dengan hati-hati ke arah Namjoon. Di sana dia berdiri dengan gagah. Jas dengan warna senada dengan Seokjin yaitu putih gading. Jika Namjoon memakai jubah dan Mahkota sebagai lambang bahwa dia Raja. Pengesahannya sudah di lakukan tepat seminggu sebelum pernikahan Seokjin dan Namjoon.

Seokjin sampai di hadapan Namjoon. Mauriz tersenyum ke arah Namjoon. Dia melepas gandengannya pada Seokjin dan  menepuk pundak Namjoon. Namjoon menundukkan kepalanya tanda hormat.

“jaga anakku dengan baik Namjoon”
Ucapnya lirih. Mauriz menyatukan kedua tangan mereka. Dia memundurkan langkahnya dan Namjoon membantu Seokjin agar sejajar dengan dirinya.

“baiklah. Saya akan memulainya” pendeta yang ada di hadapan mereka mulai membacakan sebuah narasi panjang sebelum mengucap sumpah janji. Seokjin sempat melirik ke arah sampingnya. Dia bisa melihat Yoongi, Jimin, Taehyung dan Jungkook ada di sana.

Juga kakaknya, Xiu.

Mereka tersenyum sejak Seokjin masuk ke dalam Altar.

“apakah Kim Seokjin selayaknya di panggil Seokjin Laurentz bersedia menjadi pendamping Kim Namjoon selayaknya Namjoon Gobel dalam....”

“ya, saya bersedia”

Dan seruan penonton bersorak atas peresmian mereka.

“selamat atas pernikahan kalian. Semoga Tuhan memberkati kalian” ucap sang pendeta.
.
.
.
Langkah kaki itu berjalan dengan pelan. Tanpa suara, hanya angin semilir yang mengisi sebuah kekosongan dalam diamnya.

Gemrisiknya daun-daun yang bertumbukan yang ia rasa mengabarkan hadirnya dirinya. Seorang pemuda dengan tudung merahnya, lengkap dengan jubah yang menjuntai menutupi kakinya. Juga lengan besar yang tentu saja tidak memperlihatkan tangan dan telapak tangannya. Dia memakai masker merah dengan poni yang menutupi sebagian wajahnya. Dengan poni jarang yang menutupi matanya. Warna merah dari poninya tertiup oleh semilir angin yang ada di sana.

Dia berhenti ketika dia merasa bahwa dia sudah ada di tengah padang itu. Padang ilalang yang sekarang semakin tinggi. Di planet Zatura tak akan mengenal musim salju. Musim salju hanya terjadi di kerajaan tertentu. Dia mengamati dengan jeli bekas bekas yang ada di sana. Menerawang di dalam otaknya telah terjadi pertempuran di sana.

Dia berjongkok di tempat itu, menyingsingkan lengan bajunya yang tangannya memakai sarung tangan hitam legam. Dia membuat percikan api di atas telapak tangannya. Dan membakarkan pada ilalang yang ada di sana. Membentuk sebuah sosok wanita yang telanjang. Terlihat samar dan seperti hologram.

“aku melihat aura kebencian di dalam dirimu.. Kau butuh bantuanku” suara lembut itu terdengar lebih rendah dari pada lelaki pada umumnya.

Sosok itu mulai terlihat jelas.

Lelaki bertubuh kecil itu berjalan ke arah wanita itu dengan perlahan. Dia mendekapnya, seketika jubah itu juga menyelimutinya.

“jangan khawatir... Aku akan menutupi tubuhmu yang telanjang”
Bisiknya lembut.
.
.
.
END Epilog

Baca juga Season 2 di What The Fuck Season 2 - The Truth But I'm Awake.

Pesan penulis...

1. Terima kasih untuk para pembaca. Aku senang karena bisa menyelesaikan ceritaku. Aku pernah menulis 3 cerita tapi tak pernah aku selesaikan yang juga menceritakan tentang NamJin. Tapi bukan fantasi. GS juga. Itu menceritakan tentang gadis cacat yang sedang mengejar mimpinya. Berhubung dengan dunia entertaiment. Kalau kalian mau bisa aku re-writing lagi.. Bisa DM atau Chat di WA aku.. Lihat di bio ya..

2. Pantengin cerita ini dengan baik. Masih banyak teka-teki. Kemungkinan ini akan 3 series. Cuman kalau di series ke2 udah selesai ya brarti series ke3 enggk aku upload.

3. Aku membuat cerita kedua dengan Cast Got7 dan Oc. Judulnya Myself. Baca juga ya.. soalnya aku bikin itu sebenarnya ada masa laluku juga wkwkwk. Gak wajib kok. Thx

4. So, jika kalian suka dan merasa tertarik dengan cerita aku please vote.. Vote kalian mendukungku sekali. Apalagi komentar kalian. Rasanya ada yang mengapresiasi karyaku banget.

5. Jika kalian suka dance cover. Please dukung aku untuk semakin maju. Follow and subscribe my channel YouTube.

IG : han_hopelikedance
YouTube : HEART ERA