TERBERAT

50 8 3
                                    

💐

Yang terberat itu adalah saat aku yang mengusirmu pergi, tapi aku juga yang menyambutmu datang.
Yang terberat itu adalah saat aku harus menjadi pendengar saat rasaku juga ingin ku teriakkan.
Yang terberat itu adalah saat dengan bodohnya aku bersandiwara bahwa aku yang paling tegar, tapi pada saat itu juga aku yang buyar.

Entah aku yang perasa atau kamu yang terlalu biasa.
Hingga diammu akhirnya membuat ku peka, untuk menyiapkan sebuah akhir cerita.
Bahwa kita tidak pernah ada dalam satu definisi untuk bersama.

💐

9 Februari 2019

Relung HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang