Deserved it

353 28 7
                                    


Author POV

"Aaaah.. suka banget film nya. Gak nyangka endingnya kayak gitu" ucap Wendy semangat namun masih menampakkan ekspresi sedihnya. Film bergenre romantis yang ternyata memiliki sad-ending itu sukses membuat Wendy protes gakjelas.

"Hmm.. salut juga sama produksi filmnya, wajar aja dapat rating tinggi" sambung Mark.
"Iya, pasti! Keren gitu siih.. ah jadi pengen nonton lagi,".
"Hahahaa, baru juga selesai Wen nontonya masa mau nonton lagi sih?".
" hehehe.  Ya abis, greget banget Mark." Ucap Wendy bersemangat.

Mark menatap Wendy dengan senyum yang mengembang, Wendypun jadi salting sampe gak sadar pipinya memerah karena malu.
"Yaudah yuk balik. Biar aku anter ke dorm"
"Oke. Yuk!"

Mark dan Wendy masih asik cerita-cerita sampe Marknya lupa tadi parkir dimana. Akhirnya setelah sampe di basement, Mark langsung menelpon managernya. Saat Mark sedang menelpon manager hyung, tiba-tiba mereka dikagetnya dengan decit mobil didepan mereka. Wendy dan Mark kaget bukan main. Tiba-tiba pintu samping mobilpun terbuka, dan sedetik itu juga Mark dan Wendy langsung panik.

"Buruan masuk, kayaknya ada paparazi di arah masuk basement!" Teriak manager hyung. Mark sedikit lega karena itu adalah manager hyung. Dengand igap Mark langsung menangkup kepala Wendy agar wajahnya tidak kelihatan jelas.

~~~

"Apa kalian baik-baik saja? Tidak usah khawatir. Kurasa mereka tidak menyadari kalian kok" . Kalimat itu masih belum bisa menghilangkan kekhawatiran Wendy dari dirinya. Walaupun sedikit, Wendy tersenyum membalas perkataan manager Mark.

"Iya, manager oppa. Aku baik-baik saja" jawab Wendy lembut.

"Kau yakin?" Sekarang giliran Mark yang bertanya. Sejak keluar dari area Mall xx tadi, dia hanya memperhatikan perubahan ekspresi Wendy yang duduk disampingnya. Mark tau, Wendy mungkin takut dan khawatir karen kejadian tadi.

"Hmm" balas Wendy dengan senyuman diwajahnya. Gadis itu tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya karena hari ini. Namun jujur, dia sedikit takut jikalau paparazi tadi benar-benar menciduk mereka berdua. Padahal ini baru saja menjadi awal mula kedekatan mereka secara langsung.

Bagaimana kalau paparazi itu mendapatkan foto asli mereka, tau identitas mereka dan menyebarkannya pada situs dishpact atau mungkin akan membuat berita hoax dan menjadi skandal bagi mereka berdua nantinya. Wendy benar-benar takut hal itu akan mempengaruhi karir serta group mereka nantinya.

"Jangan kawatir. Aku yakin semuanya akan baik-baik saja. Percayalah padaku, hmm?" Ucap Mark lembut seakan bisa membaca fikiran Wendy. Dan entah kenapa, Wendy benar-benar mempercayai perkataan Mark barusan. 
"Hmm! Aku percaya" jawab Wendy malu-malu sambil memperlihatkan eye smile dan pipi merahnya.
"Hmm!" Bals Mark dengan senyuman.

***

Mobil itu berhenti tepat didalam area parkir apartment mewah. Mark membantu Wendy untuk turun dari mobilnya, sekaligus memperhatikan keadaan sekitar. Takut-takut ada orang yang mengenali mereka.
"Maaf merepotkan oppa, dan terima kasih untuk tumpangannya"
"Sama-sama Wendy-shi. Jangan terlalu sungkan. Kau kan temannya Mark" balas manager Mark saat Wendy sidah turun dari mobil.

"Aah.. terima kasih juga Mark sudah mau menemaniku hari ini. Untuk traktiran dan tumpangannya juga hehe" Ucap Wendy sedikit kikuk dan malu.
"Sama-sama.. hmm, terima kasih juga sudah mau menerimaku dan maaf, kalau akhirnya membuatmu jadi khawatir"
"Ooh tidak kok.. aku justru senang kau sudah mau menemaniku" jawabnya gugup.
"Aku kuga senang kalau kau juga senang" Pernyataan itu suskses membuat Wendy makin gugup. Ditatap oleh Mark dengan senyuman diwajahnya, membuat Wendy makin bersemu.
"Kalau begitu kau masuklah, aku juga akan kembali ke dorm"
"Oke.. kalau gitu, sampai ketemu lagi Mark oppa! Annyeong~". Wendy berlari-lari kecil meninggalkan Mark yang masih memperhatikannya sampai masuk kedalam lift.

Mark tak henti-hentinya tersenyum mempelihatkan gigi putihnya. Didalam mobil, mark hanya merenung dan senyam-senyum sendiri seperti orang gila.
"Apa kau sesenang itu?" Pernyataan manager hyung sukses membuatnya sadar. Mark hanya tersenyum simpul sambil menggaruk kepalanya.
"Oh! Aku sangat senang hyung. Sangaaat senang"
"Aighoo.. dasar! Yang baru habis date sama Wendy-shi. Habis ini kau istirahatlah.. bukankah besok kau ada schedule?"
"Arraseo hyung. Sekali lagi terima kasih sudah mau menemaniku hari ini hyung. Kau benar-benar malaikat penolongku hari ini"
"Ahahaa ne..ne.. itu sudah menjadi pekerjaanku. Yasudah. Kau naiklah. Aku akan bertemu manager Park dulu"
"Oke hyung!"
Mark langsung turun dari mobil setelah mereka sampai di dorm GOT7.

Sesampainya di dorm, Mark langsung mandi dan bersih-bersih. Mark merebahkan badannya di kasur kesayangannya sambil merenung. Mengingat moment bersama Wendy tadi sukses membuatnya kembali sumringah.
"Aargh.. kau benar-benar membuatku gila. Son Wendy"

To be cont...

Haaaiii
I'm baaack 😁

Pendek bgt ya chapter ini? Hehe

Sorry ya aku baru update lagii, soalnya baru nemu inspirasi 😭
Makluum.. kemaren-maren lagi sibuk.
Sibuk bucinin GOT7, bucinin Markdy, Jaegi, Jinji, sama new shipper.. 😚

Jangan lupa like dan comment yaa
Kalo kalian mau kasih saran buat next chapter juga gpp kok.

See ya..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All About Us  |  Mark & Wendy [M♡W]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang