Bab 20.

149 11 0
                                    

Hari pertama sekolah di semester dua.

Bulan berjalan di koridor bersama Erin.

"Eh, Lan. Katanya hari ini ada anak baru."

"Kata siapa? Masuk kelas mana?"

"Nggak tau. Lihat aja nanti."

Bulan dan Erin berbelok masuk ke kelasnya. Meletakkan tasnya dan duduk di bangkunya. Suasana kelasnya sekarang tidak seberapa ramai. Masih sebagian murid yang datang dan mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Entah itu mengerjakan pekerjaan rumah yang belum selesai, membaca buku, atau memainkan ponsel.

***

Bintang dan Bima berjalan dengan menenteng tasnya di pundak kanannya. Lalu mereka duduk di bangkunya. Tak lama setelah itu, Arjun dan Devan menghampiri mereka.

"Eh woy, ada anak baru tuh," bisik Devan.

"Cantik," timpal Arjun.

"Yang lo pikirin cuma cantiknya doang, Jun," sahut Bintang.

"Apaan sih. Eh namanya siapa ya?"

"Tanya aja sendiri," jawab Bima.

Setelah membicarakan tentang itu, mereka sibuk membicarakan hal lainnya yang mungkin hanya diketahui oleh mereka.

"Pagi, Anak-anak." Suara guru berhasil mengambil perhatian para murid.

"Pagi, Bu," jawab murid dengan serempak. Kemudian mereka menata duduknya masing-masing. Yang tadinya berada di pojok ruangan, kembali ke tempat duduk masing-masing. Yang tadinya sibuk melakukan aktivitasnya, terpaksa dihentikan karena suara guru tersebut.

"Baiklah, hari ini ada siswa baru yang akan menempati kelas ini. Untuk siswa baru, silahkan maju ke depan untuk perkenalan."

Siswa baru itu mengikuti perintah guru dan berdiri tepat di depan papan tulis. "Hai, perkenalkan namaku Felicia Zeehandelar. Kalian bisa memanggilku Feli. Salam kenal." Setelah mengenalkan diri, guru mempersilahkan Feli untuk duduk di bangkunya kembali.

Saat duduk pun ada beberapa anak yang ingin langsung kenalan dengan Feli. Termasuk Arjun. Kebetulan, Feli duduk di belakang bangku Arjun.

"Sudah, kenalannya nanti waktu istirahat saja. Sekarang kita mulai pelajarannya," ucap guru.

"Baik, Bu."

***

Kring.

Bel istirahat berbunyi. Murid-murid menutup buku dan menata di meja mereka. Lalu guru keluar dari kelas Bulan.

"Eh, Lan," ucap Erin sambil memukul meja. Seisi kelas menoleh ke arah Erin dan Bulan.

Erin melihat ke sekelilingnya dengan tatapan canggung. Begitu pun Bulan. Keduanya saling menatap setelah melihat seluruh sudut kelas.

"Eh, nggak. Nggak ada apa-apa kok. Tenang," ucap Erin dengan sedikit cengiran, kemudian menatap Bulan, "Ke kantin yuk."

"Kaget, Rin. Oke ayo," jawab Bulan.

Bulan dan Erin berjalan menuju kantin.

Saat di koridor di depan perpustakaan, Erin bertanya, "Katanya ada anak baru, Lan. Di kelasnya Bintang."

Malam & Siang; Perbedaan yang MenyempurnakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang