Para anggota OSIS berkumpul di suatu ruangan. 3 bulan lagi mereka akan mengadakan event.
"Jadi, ada yang punya usul?" tanya Jae sang ketua OSIS.
Hanbin disebelahnya hanya memperhatikan sekitar. Ia bosan bila disuruh rapat seperti begini. Ia mengambil bolpennya, lalu memainkannya. Karena suara yang Hanbin buat Jae merasa terusik.
"Hanbin Kusuma ,lu punya usul untuk event kita besok?" tanya Jae kepadanya, sekarang semua orang menatap kearahnya. Hanbin tak bisa berpikir. Ia bingung juga sebenarnya. Ia memikirkan sesuatu agar event kali ini bisa dinikmati semua orang, tak hanya dari dalam sekolah tapi juga luar sekolah. Lalu ia memiliki ide cemerlang.
"Bagaimana kalo kita ngadain beberapa lomba, Oh atau ga bosen juga kita bikin art galery tentang ekskul di sekolah kita. Gak hanya itu, kita bisa nampilin pensi perkelas sama ngundang beberapa artis kalo mau?"
"gue suka ide lu." salah satu dari mereka menjawab.
"Lu gila coy? kalo sekolah kita holkay ngundang artis sih gapapa. Lu mikir gak sih bayaran untuk 1 artis berapa?"
Jae menyahut ide Hanbin tadi. Ada benernya juga kata Jae, tapi kalau mau menarik perhatian ya begitu caranya."Jae, menurut gue ide Hanbin bagus. Kalau kaya gini kita juga harus cari banyak sponsor. Itu agak susah sih,"
"Pengurusnya ga harus anggota OSIS semua. Kita rekrut beberapa orang di sekolah yang bukan anggota OSIS untuk jadi panitia event. Gimana menurut lu Jae?" sahut Yerin.
Jae berpikir sejenak tentang omongan Yerin. Lalu mengangguk bertanda ia setuju.
"Oke, kita buat pengumuman besok. Sekarang rapat ditutup!"
Semua langsung menghela napas. Mereka langsung beranjak pergi dari ruangan itu.
Hanbin tak ingin pulang kerumah. Ia berbelok dari arah parkiran ke arah rooftop.
Sampai di rooftop ia menyium bau yang tak asing untuknya, rokok.
Bukan berarti Hanbin merokok.Ia mendekati orang yang merokok itu. Lalu kaget, tak percaya.
"Jen?"
❤️❤️❤️
Bel pulang sudah berbunyi dari 2 menit yang lalu. Tetapi Jennie masih saja terdiam diri di rooftop sekolah.
Dia membolos pelajaran tadi, padahal gurunya killer. Bodo amat katanya. Dia juga sudah pinter jadi untuk apa belajar?
Rambutnya kusut dan pikirannya belum sadar, matanya pun belum sukses terbuka lebar. Ia baru saja bangun tidur.
Ia merapikan rambut dan bajunya. Setelah itu ia mengambil sekotak rokok dari sakunya dan tak lupa pematiknya.Ia mengambil 1 puntung rokok lalu menyalakannya. Memasukkan ke mulutnya dan menghembuskan asapnya.
Pikirannya sudah jernih sekarang. Lalu ia melanjutkan kegiatannya tersebut.
Tak pernah terpikir kalau merokok bisa senikmat ini, walaupun ada pahit-pahitnya sedikit sih.Ia mendengar pintu rooftop terbuka. Tapi tetap saja ia masih melanjutkan kegiatan merokoknya itu.
"Jen?"
Jennie kaget, refleks ia membuang puntung rokoknya lalu menginjaknya.
Lalu menengok ke arah orang yang memanggilnya. Ternyata Hanbin.Jennie menghela nafas berat lalu mengambil satu puntung rokok lagi.
Baru saja Jennie akan memasukkan puntung rokok itu ke dalam mulutnya tetapi rokoknya direbut oleh Hanbin, Hanbin menginjak puntung rokok tersebut."Lu apa-apaan sih?!"
Hanbin menatap Jennie dengan tataan datat, "Lo tuh cewek, kok ngerokok?" ucapnya.
"Terserah gue lah!"ucap Jennie lalu beranjak dari sana.
Baru saja Jennie menuruni 5 anak tangga, ia seperti melupakan sesuatu. Ia merogoh sakunya, kotak rokok dan korek apinya tak ada. Ia kembali lagi ke atas.
"HANBIN LU GILA YA?!" ucapnya saat sudah berada diatas. Jennie melihat Hanbin yang mencoba membuang kotak rokok dan korek apinya dari atas rooftop.
Jennie mencoba merebut benda tersebut dari tangan Hanbin. Agak susah, karena badan Jennie yang pendek dan badan Hanbin yang tinggi, membuat Jennie harus berjinjit. Tangan Hanbin di udara yang membuat Jennie susah merebutnya.
"UBIN BALIKIN GAK?"
"Ga mau nama gue lu ganti-ganti sih!"
Hanbin seneng-seneng aja bisa sedekat ini dengan Jennie.
Tangan Jennie mengenai tangan Hanbin yang memegang kotak rokok dan korek api itu. Dan tak sengaja benda tersebut kebuang ke bawah.
Mereka berdua melihati kedua benda yang sudah jatuh kebawah.
Dibawah sana ada satpam yang mengambil kotak rokok yang dijatuhkan mereka tadi, lalu mengambil 1 putung dan memakainya. Wajahnya sangat sumringah telah mendapatkan rokok gratis jatuh dari langit.Yang diatas hanya diam mematung. Satu nya ngakak melihat hal lucu dibawah tadi satunya menahan amarah.
Hanbin yang tadinya ketawa langsung meredakan tawanya saat melihat orang disebelahnya. Ia tau, ia salah. Tapi ia menyelamatkan kesehatan Jennie juga kan."Eh..sorry Jen."
"Sorry?"
Jennie mengulangi perkataan Hanbin tadi dengan nada dibuat buat. Ayolah, Jennie membeli rokok tersebut dengan uang jajannya, dan dia hanya bisa membeli seminggu sekali.Apakah Hanbin tak bisa menghargainya sedikit?
"Lu kira gue beli rokok pakai duit orang tua? itu gue beli pake duit jajan gue woy!
Dan lu kira harga 1 kotak rokok itu bisa digantikan dengan kata sorry?" lanjut Jennie.
"itu ga baik untuk kesehatan Jen, apa lagi lu cewek!"
Jennie berjalan mendekati Hanbin. Jennie mendekatkan wajahnya ke Hanbin, Hanbin hanya bisa memundurkan kepalanya.
"gausah sok ngurusin kehidupan gue, lu juga ga ada hak untuk ngatur gue. Jadi, go away from my life!"
ucap Jennie sambil mengacungkan jari telunjuknya untuk memperingati Hanbin.Lalu Jennie beranjak dari sana. Dengan amarahnya yang meluap ia menutup pintu rooftop dengan membantingnya.
Hanbin yang melihat pintu terrbanting itu hanya menghela napas untuk kesekian kalinya karena melihat tingkah Jennie.
Apakah Hanbin salah telah memberhentikan Jennie tadi? apakah ia memang seperti mengatur kehidupan Jennie?🥰
Hai, gue update malam-malam gini ga apa kan...
Gue shock pas denger berita tentang Hanbin. Tapi setelah tau itu gue bingung beneran, di satu sisi gue bodo amat (sorry banget maaf sebesar-sebesarnya)
dan satu sisi... gue ga bisa mengambarkan ini( azeg,,, tapi beneran gue bingung). Gak kayak yang berita Seungri yang gue langsung kek cacing kepanasan marah-marah sendiri. Yang berita Hanbin ini kek gue biasa aja.. maap.Dan jujur aja... sebenarnya gue udah gak terlalu suka kpop yang kayak dulu... jangan ngejudge gue eyyy. Tapi gue masih suka bp sama ikon, ya ga sengefans dulu sih:(
and gue tetep ngelanjutin cerita ini, karena kalo gak gue gabut banget plis ehek, gak buka itu tapi itu bener juga sih
karena udah banyak ide yang mau gue langsung tulus ke work ini biar ga lupa aha.oke terimakasih yang sudah mau baca, semoga masalah Hanbin cepat terselesaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince and the Bad Girl [JENBIN]
FanfictieVella Jennie Anastasya. Ia gadis yang ceria dulunya, sebelum sang ibunda meninggalkannya. Walaupun masih ada kakak dan ayahnya, Jennie merasa kesepian. Ia menjadi gadis ugal ugalan dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Tetapi, seseorang datang...