8. Hacker?

543 35 5
                                    

Hai haiiiiii

Ada yang kangen gak sama cerita ini? 😪

Vlis vote and comen 😊

Aku minta itu aja kok.



"Hei kamu kenapa nangis? " tepuk seseorang dipundakku dari arah belakang.

🏀🏀🏀



Secara otomatis aku berbalik dan terkejut, ternyata Kak Kevin yang menepuk pundakku. Dalam hati aku bertanya-tanya

'mengapa dia ada disini?'

Dia menatapku dengan tatapan iba lalu memberikan tisue yang berada disakunya.

"Nih, bersihin dulu gih air matanya... Sama itu tuh yang meler- meler deket idung. "

sontak aku menggosokkan tisue tadi kearah hidungku, tapi tak kurasakan basah sedikitpun ditisue itu malah bersinku yang keluar.

"Hachiii!.. "

"Bwahahaha... "

Kak Kevin yang melihatku seperti tadi sontak tertawa keras hingga ia memegangi perutnya sendiri. Aku mengerucutkan bibirku kesal.

"Ih kak Kevin ngapain ketawa! Gak lucu tauuuu! " ucapku sambil menghentak- hentakan kakiku sebagai tanda kesal.
Dia nampak berusaha menghentikan tawanya sambil menyerka air matanya yang mulai keluar.

'Harusnyakan aku yang nangis, bukan dia_-'

"Haha.. Hem.. Haha.. Ups..
Hehe..Tingkahmu seperti anak kecil yang tidak kebagian permen Neinia. Haha.. Sangat lucu dan menggemaskan. " ucap kak Kevin yang entah sejak kapan sudah mencubit kedua pipiku dan mata kami bertemu!

Pipiku mendadak panas dan wajahku pun ikut memerah. Mendadak aku deg degan sendiri dibuatnya. Kak Kevin masih diam menatapku dalam. Hingga akhirnya aku menunduk untuk memutus kontak mata diantara kami. Refleks dia melepaskan tangannya dari pipiku dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Atmosfer canggung pun mulai kentara diantara kami.

Aku masih diam dan menunduk. Hingga ia kembali memulai pembicaraan.

"Ehem.. Ngomong-ngomong lo mau berbagi cerita gak sama gue? " tanyanya masih menggaruk tengkuknya.

"Ce-cerita apa maksudnya kak? "
mendadak aku gagu sendiri.

"Itu yang tadi. Yang masalah lu sama Niko. "
Mendengar nama Niko membuatku teringat akan rasa kesalku kembali.

" Oh itu! Iya kak! Gini nih ceritanya. Ak-"

Teng..
Teng..
Teng..
Teng..

Lonceng pertanda masukpun memotong pembicaraan ku lagi_-

"Yah bel masuk udah bunyi. Nanti pulang sekolah ceritain ya semuanya sama gue. Kita ketemu dikafe bawah. Oke? "

"Siap bos! Dah ya kak aku mau kekelas. " ucapku setelah memberi hormat lagaknya seorang satpam. Dia cuma terkekeh dan mengangguk, lalu ku tinggalkan dia dan lari menuju kelas.

Sesampainya dikelas aku menceritakan semua kejadian tadi kepada Laumi dan Treysna. Mereka cukup kaget dengan kejadian yang baru sajaku alami, bahkan mereka sempat- sempatnya menggodaku saat mengetahui bahwa aku diajak ke kafe oleh kak Kevin. Tapi ya sudahlah lupakan.


🏀🏀🏀


Saat bel pulang berbunyi, aku baru memasukan barang-barang ku kedalam tas.

"Woi Ne, tuh didepan ada doi nunggu."
teriak Treysna dari depan pintu kelas.

"Apah! Siapa doi Nena?! Oh kak Kevin.. Hah! Kak Kevin Ne! Yang bener aja lo! Astaga OMG HELLO! kenapa gue bisa ketinggalan kabar berita hot kek gini! Parah lo Ne gak bilang - bilang sama gu-" Shopia datang kekelasku dengan mulut merconnya yang sudah mulai meledak-ledak.

Stay To Mr BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang