Warning!!!
Sebenarnya aku ingin hapus cerita ini seandainya menurut kalian kurang seru dan asik.
Dan karena aku kadang tidak bisa tepat waktu kapan updatenya, karena kesibukan ku didunia nyata sangatttttt banyak.
Keputusan untuk lanjut atau hapus cerita ini ada ditangan kalian.. Bila klian suka.. plise komen atau vote!Seandainya menurut kalian cerita ini lebih baik dihapus.. Tolong komen disini...
Bantu aku menentukan pilihan untuk terus lanjut atau sudah berhenti disini aja 😢
Itu tadi sedikit curhatan author karena tugas yang menumpuk...
Pagi ini aku berangkat kesekolah lebih awal untuk membersihkan kelas, biasalah jadwal piket. Setelah aku membersihkan kelas aku duduk dikursiku dan mengeluarkan komik Manjalin 1 yang baru beberapa hari lalu ku pinjam diperpustakaan.
'Sekali-kali baca komik sepertinya tidak masalah.' ucapku dalam hati.
Tapi bukannya membaca, aku malah melamun memikirkan perdebatanku malam tadi dengan Sahabat - sahabatku.
Well... Malam tadi mereka ribut mempertanyakan tentang story instagram Niko yang tiba-tiba meminta maaf kepadaku. Bahkan kata mereka Niko mengaku dirinya lah yang bersalah, karena telah berhenti mendadak dan membuat tabrakan kecil tersebut terjadi.Sebenarnya aku tak tau bahwa kalimat yang ditulis kak Kevin distory ig nya Niko akan seperti itu karena setelah aku mengambil handphoneku kemarin, sampai saat ini aku belum ada membuka aplikasi itu.
'Sayangkan mubazir kuota. '
pikirku tiap kali ingin membuka instagram.Ada yang sepemikiran denganku?
🏀🏀🏀
Kelas mulai ramai dan murid-murid pun mulai berdatangan. Aku masih setia dengan posisiku, membaca sambil mendengarkan lagu dihandphone. Tapi entah mengapa beberapa menit yang lalu bunyi lagu di handphoneku berubah menjadi lagu
' Let Me Love You ' yang bunyinya berulang-ulang.Karena hal itu aku tak bisa lagi fokus membaca. Ku ambil handphoneku dan ku lihat isinya, ternyata panggilan masuk dari Niko.
"Hal-"
'Lo kenapa baru angkat!'
"Tadi ak-"
'Sekarang sambut gue diparkiran!'
"Hah!? Maksudnya?"
'Astaga.. Dasar lemot! maksud gue tunggu kedatangan gue diparkiran! Paham!? '
"Iya paham."
Ku akhiri panggilan itu dengan kesal dan langsung menuju parkiran.
🏀🏀🏀
"Lama banget sih! Jangan mentang-mentang foto lo udah ke hapus diinstagram gue dan kata-kata gue yang minta maaf itu ke elo, lo langsung mikir perjanjian lo jadi babu itu batal. NGGAK SAMA SEKALI! Itu bukan gue yang nulis kata maaf itu, tapi orang yang udah ngehack akun gue. Jadi jangan bangga dulu! Karena sampai kapan pun gue gak bakalan minta maaf sama lo! Nih bawa ke loker gue! "
kata Niko berkomat - kamit seperti membaca mantra sambil menyerahkan bola basket, pelastik yang berisikan baju latihannya, sepatu basket, buku pelajaran tambahan dan tas!
'Songong memang nih tiang!'
Aku masih diam dihadapannya.
"Kenapa masih diam disini? Cepet bawa sana! " katanya sok memerintah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay To Mr Basket
Teen FictionNamaku Neinia Candra Winata Anak kelas 11 IPA 1 di SMA 1 Jaya. Aku ketua PMR disekolah. Aku cuma anak biasa yang gak terlalu terkenal dan sibuk cari sensasi. Aku bukan anak biang rusuh, tapi aku juga gak suka ngumpet diperpustakan tiap hari. Aku leb...