RENCANA DAN BENCANA

48 3 0
                                    

Aku menarik mereka Dan bersembunyi dibelakang pot yang berjejer.

Mobil itu sepertinya baru saja melewati taman tempat kami bertemu.

Terlihat mobil itu berjalan pelan mengawasi sekeliling.

"St.. St... Itu mobil milik ayahku"
Aku menunjuk kearah mobil jeeb.

Kami berdiam hingga mobil itu pergi jauh, hingga akhir mobile itu pun pergi.
Aku keluar dari balik pot yang berjajar itu sambil berwaspada melihat sekeliling.

Teman - teman ku ikuti keluar dari persembunyiannya.

"Kenapa mereka tau kita bertemu ditaman"
Mai

"Aku meninggalkan handphoneku kurasa ayahku membaca pesan dari Eiji jadi dia langsung memerintahkan anak buahnya untuk mencari ku"

|Melanjutkan perjalanan|

--

"Ini rumah pak Nori" Mai

Aku Melihat kearah jendela, seperti pak nori telah tidur. Sejujurnya aku mengurungkan niatku untuk mampir ke rumah pak Nori.

"Bagaimana" Eiji

*Sssssttt*

Hawa dingin menusuk tulang belakangku, aku berbalik kebelakang disana hanya ada jalan yang diterangi oleh lampu.

"Hem... Ada apa " Riku

"Ada yang lain disini"
Aku menunjuk bagian samping tiang lampu.

"Wanita itu" Eiji

"Bukan... Bukan dia hanya.. menyuruhku untuk...."
Aku berbalik melihat jendela pak Nori yang telah tertutup tapi masih terpancar Cahya dari dalam.

"Masuk ke... Sarang... Wanita.. itu.. dia bilang wanita itu.. salah tempat.. dan yang satunya... Akan hilang sebelum keinginannya terpenuhi..."

"Masuyo ?" Riku

"Iya"

"Lalu, apa yang harus kita lakukan" Mai

"Aku tidak bisa menolongnya sekarang, pikiranku masih kacau"

Kata ku sambil kembali melihat makhluk itu lagi.

"Duuuaaaa"

"Apa.. dua.. aku tidak mengerti" aku hanya berpikir dengan apa yang ada dipikiran ku

"Mungkin maksudnya adalah dua hari lagi.. masuyo akan menghilang...." Mai

"Bisa jadi"

Aku berjalan menuju pintu rumah pak Nori, aku mengangkat tangan ku aku ingin mengetuk pintunya.

Sesuatu menahan.

Aku menutup mata ku, aku mulai melihat kegelapan aku berada didalam ruangan didalam kamar tidut pak Nori.

Aku melirik pak Nori berada di pojok kamar wajahnya pucat ketakutan.

"Ey Yama itu kenapa" Mai

"Ayo hampir" Eiji

Teman-teman ku menghampiri ku yang berdiri terdiam didepan pintu rumah pak Nori.

Riku memegang pundak ku.
Tubuhku terjatuh untunglah teman-temanku sergap menangkapku.

"Eh.. eh.. Yama .. kau.. kau kenapa"
Riku menaruh kepala ku dipahanya berusaha untuk membangunkan ku.

"Jangan kau bangunkan.. yang sedang melihat kedalam" Mai

"Melihat kedalam ? " Eiji

"Menganalisa.." Mai

Aku menghampiri pak Nori, aku melihat kearah matanya melihat.

IN THE DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang