THAT DAY.

103 14 98
                                    

-
You as Seol x YoungK's Day6
(Read this with play Day6 - I Like You)
-

"Seol."

"Hmm?"

"Jangan lupa, nanti jam tiga sore temui aku di taman dekat kampus."

"Ha? Bicaralah yang jelas Brian, aku tak paham maksudmu."

"Em-ada yang ingin ku sampaikan, aku sudah yakin dengan ini."

"..."

"Seol, kau masih disitu kan? Ya, jangan lupa datang, kutunggu. Dah!"

Tutt.

Gadis yang terbangun dari tidur siangnya dengan setengah sadar itu mengernyitkan dahi sembari melihat layar ponsel pintarnya.

Otaknya masih berusaha mencerna apa yang disampaikan dari lawan bicaranya melalui panggilan masuk.

Janji katanya, tentang keyakinan katanya.

Seol pun tak merasa punya janji dengan Brian, teman karib satu kampusnya itu.

Waktu menunjukkan pukul dua lima belas, Seol terperanjat dan segera berlari menuju kamar mandi.

Brian sialan! Umpatnya.

Sebenarnya Seol enggan untuk pergi, karena sejatinya ini sudah jam pulang ia kuliah.

Entahlah, Seol selalu saja menuruti apa yang diminta oleh sahabatnya itu. Pria itu seperti punya sihir yang membuat Seol menjadi gadis yang penurut, tapi terkadang Seol sebal dengannya karena permintaan Brian yang bisa dibilang sedikit tak masuk akal.

Seol berjalan setelah turun di halte dekat kampusnya, ia memakai dress selutut dan jaket jeans biru muda juga tak lupa sneakes putih kesayangannya, cantik.

Seol merasakan sedikit desiran di jantungnya. Seol cukup penasaran, tidak bukan cukup, tapi sangat penasaran dengan apa yang ingin dikatakan oleh Brian, karena jarang sekali Brian mengajaknya bertemu di taman, lebih sering di kantin atau game center tempat Brian bermain.

Seol melihat Brian dari kejauhan. Pria itu memakai jaket jeans yang sama seperti yang Seol kenakan, ia tampak gelisah sembari duduk dibangku taman kemudian berdiri lagi dan Seol melihat sebuket bunga.

Seol mulai melangkah perlahan, sembari berfikir apa yang akan Brian lakukan terhadapnya. Oh mana mungkin Brian akan mengajaknya berkencan, tapi apa salah jika Seol berharap seperti itu?

"Hai Bri!" Seol tampak gelisah sembari melihat lawan bicaranya sekarang, gelisah karena takut jika apa yang bisa dibilang ia harapkan itu ternyata hanya imajinasinya saja.

"Seol, akhirnya kau datang," pria itu tanpa seizin Seol langsung mendekap gadis di depannya, Seol terkejut.

"Wooho! Ada apa Bri?"

Seol segera menjauhkan tubuhnya dari Brian, takut jika pria itu mendengar debar jantungnya yang mulai tak normal.

"Oke, jadi begini. Dengarkan aku baik-baik."

Brian memegang pundak Seol, membuat maniknya menatap manik lawan bicaranya, bahkan Seol bisa merasanya deru nafas Brian.

Brian berbalik membelakangi Seol, Seol hanya bisa mengikuti skenario yang dibuat oleh Brian dengan membiarkan Sang Aktor berlaga.

Brian kemudian berbalik badan menghadap Seol, sembari mengulum senyum terbaiknya. Ah, jadi itu yang selama ini membuat Seol merasa tersihir.

Brian berjalan mendekati Seol dan mengeluarkan buket bunga yang sedari tadi ia sembunyikan, "maukah kau berkencan dengan ku?"

SWEET DAY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang