I Love You SSAEM!

2.1K 161 16
                                    

BxB
Bahasa BAKU
AWAS AJA SAMPE BOSEN :)
~♡~


















































Park Jihoon, namja berusia 17 tahun itu terlihat gembira dengan membawa sebuah kotak hitam dan dihias dengan pita emas. Jihoon dengan cerianya melangkah ke arah apartemen sahabatnya itu dan berhenti tepat di depan pintu.

2030

Jihoon memasukkan kodenya dan pintu itu terbuka. Bagaikan rumahnya sendiri, Jihoon melangkah masuk ke dalam apartemen yang sepi itu dan langsung menuju ke kamar sahabatnya yang pasti menghabiskan waktu liburnya untuk tidur.

Tanpa basa-basi, Jihoon langsung membuka pintu kamar itu dan terkejut melihat apa yang terjadi di dalam sana.

Sahabatnya, Lai Guanlin sedang mencium seorang wanita.

Jihoon tidak tahu apa yang merasuki dirinya sehingga ia melangkah maju dan langsung mendorong tubuh wanita itu hingga tersungkur ke lantai. Guanlin yang melihat kejadian itu langsung menatap Jihoon dengan tajam.

"Apa yang kau lakukan?!" Bentak namja 25 tahun itu kepada Jihoon.

Jihoon terkesiap. Semenjak mereka kenal dari kecil dan dengan perbedaan usia 8 tahun membuat Guanlin selalu melindungi dan menjaganya. Guanlin bahkan tidak pernah sekalipun membentaknya meskipun Jihoon melakukan kesalahan.

Tapi sekarang Guanlin membentaknya. Bahkan setelah itu pun Guanlin lebih memilih untuk membantu wanita itu dan dengan sengaja menabrakkan bahunya ke bahu mungil Jihoon, berjalan meninggalkan Jihoon sendirian namun langkahnya terhenti ketika mendengar isakan kecil lolos dari bibir Jihoon.

"Mian, a-aku hanya ingin mengucapkan selamat ulang tahun untukmu." Jihoon mengeratkan pegangannya pada kotak di tangannya sebelum meletakkan kotak itu di atas kasur dan berlari meninggalkan apartemen Guanlin.

"Guanlin..." wanita itu merasa tidak enak pada Guanlin dan juga Jihoon.

"Sudahlah, aku akan menemuinya besok di sekolah."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Park Jihoon?" Suara Guanlin menggema di ruangan kelas yang sepi. Sudah merupakan tugasnya sebagai seorang wali kelas untuk melakukan presensi muridnya dan Guanlin mengernyit ketika tidak mendapati sahutan dari Jihoon.

"Apa Park Jihoon tidak masuk hari ini?" Tanyanya sambil memandang seisi kelas dan tatapannya terhenti pada sebuah tangan yang mengacung.

"Jihoon baru saja mengirim pesan padaku Ssaem. Katanya dia tidak enak badan." Ucap salah seorang siswa bernama Ahn Hyungseob, teman sebangku Jihoon yang Guanlin ketahui juga cukup dekat dengan Jihoon.

"Baiklah, terima kasih Hyungseob dan tolong jangan membuka ponsel saat pelajaran berlangsung. Arra?"

Yang ditegur hanya mengeluarkan cengiran polos sebelum pelajaran dimulai.

***

"Bibi, kudengar Jihoon sedang sakit?"

"Eoh, anak itu kemarin pulang dalam keadaan basah kuyub. Katanya kemarin dia mau ke apartemenmu untuk memberikan hadiah untukmu, apa kau tidak bertemu dengannya?"

Guanlin menghela nafas. Perasaan bersalah itu muncul lagi ketika ia mengingat wajah sedih Jihoon setelah dibentak olehnya.

"Apakah aku boleh melihat keadaannya?"

Nyonya Xi menggeleng pelan. "Maaf Guanlin-ah, tadi Jihoon berpesan untuk tidak diganggu oleh siapapun."

Dan Guanlin hanya bisa mengangguk pasrah.

Panwink/Laji collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang