Open Your Heart 1.0

1K 100 3
                                    

Juni 2017

Sebuah bis melintasi gedung sekolah. Di dalam bis itu terdapat sepasang mahasiswa yang sedang bergandengan tangan.

"Ji, lihatlah, itu sekolah lama kita kan?"

"Eoh, kau benar Guanlin. Ah, aku jadi ingat kelakuanmu sewaktu SMA"

Jihoon dan Guanlin tertawa bersama mengingat masa SMA mereka yang bisa dibilang cukup aneh namun bisa membawa mereka pada keadaan sekarang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Juni 2015

"Hahahaha, dasar bodoh!"

3 serangkai itu, Jinyoung, Woojin dan Guanlin sedang tertawa bersama setelah berhasil mengerjai guru sejarah mereka demi membolos pelajaran membosankan itu.

Meskipun mereka masih di tingkat 2 tapi mereka ditakuti oleh kakak tingkat mereka. Sebagian besar murid tingkat 3 tidak mau berurusan dengan 3 serangkai ini.

"Ah sudahlah, ayo kita pergi ke kedai waffle itu. Aku benar-benar ingin makan waffle buatan bibi Jung." Ucap Jinyoung sambil merangkul pundak kedua sahabatnya itu.

Jinyoung dan Woojin melompati pagar sekolah dengan mulus dan ketika giliran Guanlin tiba, sebuah suara menghentikan gerakan namja berkulit tinggi itu.

"Kau mau kemana?"

Guanlin menoleh dan memasang wajah datarnya.

"Memangnya apa urusanmu?"

"Ini masih jam sekolah, Lai Guanlin-ssi."

Guanlin tersenyum remeh ke arah namja mungil di hadapannya itu.

"Apa peduliku?"

Setelah itu Guanlin segera memanjat pagar sekolah dan menyusul kedua sahabatnya, meninggalkan namja mungil yang hanya bisa menggumamkan sesuatu.

"Lai Guanlin..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
3 serangkai itu berjalan dengan santai ke arah sekolah, tentu saja dari belakang agar tidak ketahuan oleh penjaga sekolah.

"Kenapa kau tadi keluar lama sekali?" Tanya Woojin.

"Cih, tadi si mungil itu menghalangiku."

"Si mungil? Siapa? Park Jihoon?"

Guanlin mengangguk. "Iya Park Jihoon. Anak kelas 3 itu. Ketua kedisiplinan."

Jinyoung dan Woojin hanya ber'oh' ria.

"Tumben sekali Park Jihoon melakukan inspeksi sendiri saat jam pelajaran?" Jinyoung bergumam sambil mengambil ancang-ancang untuk memanjat pagar sekolah begitu juga dengan Woojin.

Begitu tiba giliran Guanlin, namja tinggi itu dengan cepat memanjat pagar sekolah itu namun ketika hendak turun sebuah suara membuatnya kaget sehingga pijakannya meleset.

"Argh!"

"Guanlin!" Jinyoung dan Woojin berseru bersamaan melihat sahabatnya mengerang kesakitan sambil memegangi pergelangan kaki kanannya.

"Gwenchana??" Jihoon-penyebab Guanlin kehilangan pijakannya- ikut panik dan khawatir melihat wajah Guanlin yang memerah menahan sakit.

"Kita bawa ke ruang kesehatan saja."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jinyoung, Woojin dan Jihoon akhirnya menghembuskan nafas lega setelah dokter jaga di ruang kesehatan mengatakan bahwa pergelangan kaki Guanlin hanya terkilir dan butuh sekitar 3 minggu untuk sembuh.

Panwink/Laji collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang