Pagi itu, suasana di Universal Music Indonesia cukup sibuk. Karyawan berlalu-lalang di lobi utama, membawa dokumen atau berbicara melalui ponsel. Di antara mereka, Salma dan Nabila baru saja tiba, melangkah masuk dengan percaya diri. Beberapa orang juga menyapa mereka.
"Hari ini kayaknya bakal rame banget," komentar Nabila sambil melihat sekeliling.
Salma mengangguk, memperbaiki tas selempangnya. "Iya, kayaknya banyak artis lain juga yang datang."
Mereka menaiki lift bersama, suara obrolan mereka terdengar ringan. Nabila menceritakan pengalamannya saat berlatih untuk acara mendatang, sementara Salma mendengarkan sambil sesekali memberikan komentar. Tapi pikirannya melayang, membayangkan pertemuan yang mungkin terjadi di atas—terutama dengan Rony.
Ketika pintu lift terbuka di lantai atas, langkah mereka terhenti sejenak. Di ujung koridor, mereka melihat Rony sedang berjalan beriringan bersama Lyodra, salah satu senior mereka, juara 1 idol 10 yang sering juga disebut "young diva." Suara tawa keduanya terdengar jelas, bahkan dari kejauhan.
Rony tampak berbeda. Wajahnya yang biasanya tenang terlihat lebih hidup, dengan senyum lebar menghiasi bibirnya. Lyodra, dengan gayanya yang anggun namun santai, tampak nyaman berbicara dengannya. Mereka terlihat seperti teman lama yang sedang berbagi cerita lucu.
Salma dan Nabila saling bertatapan. Tatapan itu mengandung banyak arti, tapi yang paling dominan adalah kebingungan.
"Sejak kapan Kak Rony deket banget sama Lyodra?" bisik Nabila.
Salma mengangkat bahu kecil, mencoba terlihat tak peduli. "Nggak tahu. Mungkin mereka udah sering ngobrol di belakang panggung."
"Tapi itu Kak Rony, loh Kak Sal. Biasanya dia susah banget buka diri." Nabila menambahkan, suaranya setengah berbisik.
Dengan langkah ragu, Salma dan Nabila berjalan mendekat. Saat jarak mereka semakin dekat, tawa Rony dan Lyodra mereda. Lyodra menoleh lebih dulu, memperhatikan kedatangan mereka dengan senyum ramah.
"Oh, hai," sapa Rony santai, seperti tidak ada yang aneh.
"Eh, hai, Ron," balas Salma, mencoba terdengar biasa saja meski ada sesuatu di dadanya yang terasa aneh.
Nabila tersenyum ke arah Rony sebelum melirik Lyodra. "Halo, Kak Lyodra." sapanya dengan nada yang sedikit lebih lembut dari biasanya.
Lyodra membalas senyuman itu. "Hai, Nabila. Hai, Salma. Apa kabar kalian?" tanyanya dengan nada penuh kehangatan.
"Kami baik, Ly," jawab Salma dengan senyum tipis, meski hatinya terasa sedikit gugup.
Bagi Salma, berhadapan langsung dengan Lyodra selalu membawa perasaan campur aduk. Meskipun mereka seumuran dan pernah tampil di panggung yang sama, julukan Lyodra sebagai "young diva" membuatnya terasa jauh lebih senior.
"Kalian juga ada meeting di sini?" tanya Lyodra.
"Iya, Kak," jawab Nabila cepat.
Lyodra tersenyum. "Oh ya, sama dong. Aku juga ada meeting hari ini. Tapi kayanya semua juga gitu deh."
Setelah beberapa percakapan ringan, mereka semua melangkah ke ruang meeting bersama. Salma mencoba tetap fokus pada langkahnya, tetapi matanya tidak bisa berhenti melirik ke arah Rony dan Lyodra, yang berjalan beriringan di depannya. Keduanya terlihat begitu nyaman bersama, bahkan sesekali saling bercanda kecil.
Di ruang meeting, suasana cukup formal. Para artis duduk mengelilingi meja panjang, sementara staf Universal Music mempresentasikan rencana kerja mereka untuk beberapa bulan ke depan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pendek
Short StoryIni merupakan work kumpulan cerita pendek yang mungkin bisa menarik untuk kalian baca. Tertanda Azaleasyaa