Hari itu kamu bungkam, menatap khusyuk pada serincis ilalang
Abaikan aku tanpa kasihan seperti hari-hari di belakangKijang, ketahuilah aku bosan
Duduk manis di sampingmu dengan sunyi sebagai kudapan
Sebanyak apapun aku bicara, sebanyak itu pula senyap yang kuterimaAku kesal, kesal, kesal sekali
Jadi kuhentak kaki tiga kali berharap kauberi sedikit atensi
Tapi kamu tetap diam, biarkan aku tergelantangDi hari lain, saat hatiku mulai dilumat kerosi kau berpaling dari alang-alang kering di seberang sungai
Menatap aku dengan sepasang jelaga tak serasi
Tak mau siakan sempat, kulempar tanya cepat-cepat"Apa yang sedang kau lakukan wahai Kijang?"
Sepasang jelagamu mengerjap sayu, menyorot letih atas apa-apa yang kautatap sepanjang waktu
"Aku sedang menikam rindu"
Maka sudah, kubiarkan diriku habis dan patah
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Cipta
Poetry[Puisi] Segala bentuk gagas yang meranggas pada lembar-lembar maya. Cover by : Pinterest