Terpotong
Rentetan tanya itu terpotong di tengah gerbong
Menguap tanpa sempat terungkap
Hilang tak bilang-bilangDinding sunyi merangkap bayi
Sembunyikan jijik tak henti-henti
Bicara tanpa tahu kapan mati
Kita yang hina mandi permata
Tak luntur lumpur dari dubur
Ia justru membanjir, merata, tak ada habisnyaMereka bilang buang saja, ia pasti menyerah lantas enyah
Tak tahu saja, si tai itu sekuat baja
Susah betul putus asanya
Berkali-kali disiram kuat saja dia bertahanBah! Memang tai benar si dia!
Emak bilang kaki-kaki jahat selalu dua langkah didepan langkah sang adil
Dia siap menjegal maupun jadi jagal
Pejuang bodoh bakal bertahan pada aturan kebaikan
Padahal iblis cuma kalah dari Tuhan
Dari manusia... mereka jelas banyak menangnyaPantas mereka yang lantang menuntut keadilan bakal berakhir dicekam
Diseret ke jurang biar hilang, tak payah dikenang apalagi diteruskan
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Cipta
Poetry[Puisi] Segala bentuk gagas yang meranggas pada lembar-lembar maya. Cover by : Pinterest