Kepada langit yang menjerit
Kuteriakkan sakit tanpa pamit
Lengking yang tak kaudengar, tak kausaksikan
Bukan sebab netramu tuli atau rungumu matiLantas sebab apa?
Jangan tanya akuLapis-lapis langit mencuri dengar keluh si fana
Tergelak ia hingga guntur geleng kepala
Menista tutur-tutur penuh pelintur dari para pelanturApa yang sebetulnya kita damba?
Tuntutan-tuntutan tak terbaca meringkus hakim-hakim tercela
Pongah meraja di atas kaca, tampilkan ego berkedok trauma
Siapa peduli kau terjaga?
Dendang sakitmu hanya bual hina
Mengais kasih hasil dustaApa yang kau dapat dari lakon busuk itu?
Kepala-kepala tertunduk dengan iya tak sekata?
Aku diam tak menahu
Menaruh ingin pada soal-soal tak dirindu, kita dikutuk jadi batu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Cipta
Poetry[Puisi] Segala bentuk gagas yang meranggas pada lembar-lembar maya. Cover by : Pinterest