CHAPTER 7

95 17 0
                                    

"GIO KEPAAR*TT!!!." Arga langsung mengamuk ketika dia sadar.

"Santai Ga, kamu salah paham" cela Rey mencoba untuk menenangkan Arga.

Sore itu ada seseorang warga yang mendengar pembicaraan mereka dan melaporkannya kekerajaan. Akas, Atta, Disal, dan yang lainnya termasuk Gio pun ditangkap malam itu juga. Sekarang mereka semua berada didalam sel.

"Mana Alea?" tanya Arga khawatir ketika melihat Alea tidak berada dalam sel yang sama dengan mereka.

"Sel tahanan laki-laki ama perempuan ditaruh beda tempat" jawab Gio

"Kayaknya kamu tahu banyak tentang kerajaan ini?" tanya Atta,

"Gak banyak-banyak banget. Cuman aku perwakilan desa wepan yang sering keluar masuk kerajaan untuk mengantar barang. Jadi aku lumayan tahu banyak".

"Trus sekarang kita ngapain?" tanya Rey.

"Gak ada, kita gak bisa kabur dari sel ini. Dalam sini kita gak bisa make sihir." Jawaban itu cukup membuat mereka resah.

"Dan kemungkinan dua hari lagi kita bakal disidang" ucapan Gio semakin membuat mereka resah.

"Tunggu, aku masih penasaran kenapa kamu mau bantu kami?"

"Umm... gak ada niat buruk. Aku cuma bosan hidup dikekang kerajaan... Dan aku mau lihat seberapa panjang harapan nenek bisa kalian genggam" jawabnya.

Mereka semua terdiam. Atta dan Disal masih memikirkan cara untuk keluar dari sini, sedangkan yang lainnya hanya sibuk menghayal. Terutama Akas. Ya selalu ada sesuatu yang mengganjal dipikirannya.

"Lena... lena dimana?" tanya Akas sadar kucing (sejenis itulah) tidak ada didalam sel bersama mereka.

"Eh iya, kucingmu mana?." Yang lain pun ikut sadar.

"Meoongg". Tiba-tiba Lena datang dari sisi lain sel membawa sebuah kunci.

"Jangan bilang ini kunci buat buka selnya? Pinter banget anj" seru Mob excited.

Tetapi ketika dicoba, ini bukan kunci untuk membuka pintu sel ini. "Yaelah... gak jadi pinter deh nih kocheng'.

Tidak lama kemudian terdengar suara hentakan kaki prajurit dari kejauhan, mereka banyak.

"ITU DIA KUCING YANG LARI!!!" teriak salah satu dari mereka. Kemudian serentak mereka semua mengejar Lena bersamaan.

Disaat mereka pergi mengejar Lena tiba-tiba ada seseorang datang dengan menggunakan jubah panjang menutup kepala hingga ujung kakinya.

"Ssstt" bisiknya dengan telunjuk yang diletakkan dibibirnya.

"Arya? Gimana caranya... kamu bisa.." Akas terheran kenapa Arya bisa keluar dari batu sihir tanpa dipanggil. Dan sekarang dia baru sadar kalau batu sihir miliknya hilang semuanya.

"Udah, keluar dulu. Kita bahas nanti" jawabnya cepat sambil membuka kunci pintu sel ini.

"Kita ngambil persenjataan kalian dulu. Aku tahu tempat mereka naruh senjata yang disita... ikuti aku!". Mereka semua mengikuti Gio ketempat senjata mereka disita oleh kerajaan.

Belum selesai mereka bersiap-siap, hentakan kaki prajurit itu terdengar lagi. Mereka sedang berlari menuju kearah mereka sekarang.

THE SEVEN WALLS: Rahasia DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang