CHAPTER 6

97 19 0
                                    

Kini giliran Akas yang berjaga, dan Rey kembali menyambung tidurnya.

Hanya duduk dan memastikan api tetap menyala, rasanya tidak terlalu membosankan bagi Akas karena dia bisa menikmati langit malam dan hangatnya api unggun ditengah hutan.

Mereka berhenti untuk beristirahat. langit sudah gelap dan dihutan tidak ada pencahayaan, Arga tidak bisa mengemudikan mobil dalam keadaan seperti ini.

Dunia sangat membutuhkan kalian. Kalimat iti terus terngiang-ngiang dipikiran Akas, kalimat yang tertulis diluka Rintaf dan kalimat yang diucapkan nenek itu sebelum meninggal. Apa maksudnya?

"Apporuit Kratur." Akas memanggil Kratur Herb miliknya. Tidak ada niat apa-apa, dia hanya ingin berbincang.

"Aku sudah bilang aku tidak akan membantumu".

"Ayahku orang yang keras kepala. Dia juga sangat kasar. Tetapi dia sangat mencintai Ibuku. Aku memanggilnya Bunda karena dia sangat lembut, berbeda jauh dengan ayahku. Ayahku dulu orang yang pekerja keras, tekun, dan banyak orang yang menyukainya. Namun setelah aku lahir dia berubah drastis. Dia sangat membenciku.

Itu yang kuingat sejak dulu. Tetapi akhir-akhir ini aku sering bermimpi aneh. Mimpi itu seakan bercerita bahwa semua ingatanku dulu itu salah, dan itu hanya cerita bohong dari Bundaku...., Maaf, aku tadi hanya ingin bercerita sedikit. Aku tidak bermaksud untuk mengganggumu, kau bisa kembali jika kau mau." Tanpa sadar air menetes dari air mata Akas ketika bercerita, perasaannya kacau.

"Namanya Tasya. Dia gadis kecil lucu yang sangat lugu. Dia dianugerahi sihir yang luar biasa saat usianya yang masih belia.
Aku dan Musica satu-satunya teman yang dia punya, sebab tidak ada anak-anak yang ingin bermain dengan gadis yatim piatu dan miskin seperti dia. Tidak sedikit pula orang-orang yang ingin merebut batu sihir miliknya." Dia tampak emosional. tidak lagi arogan seperti biasanya.

"Tapi kisahnya berakhir tidak bahagia. Neneknya meninggal karena sakit, dan karena itu dia tidak lagi memiliki tempat tinggal. Dan tiga tahun yang lalu di desa tempat tinggalnya terjadi pemberontakan besar-besaran oleh perampok. Masyarakat sempat melawan tetapi kalah jumlah dan kekuatan. Banyak yang gugur, termasuk Tasya".

"Aku turut berduka. Maaf aku tidak bermaksud untuk membahasnya."

"Kau tampak mirip dengannya. Sifatmu yang lembut dan baik sangat mirip, walau itu bukan sifat laki-laki jantan sepertiku." Sifat arogannya mulai kembali.

"Terimakasih untuk cerita hari ini. Aku mulai berharap padamu. Oh iya, namaku Arya." Kratur itu langsung menghilang, kembali kedalam batu sihir.

Tanpa sadar sebuah senyuman terbentuk dibibir Akas. Dia bisa semakin dekat dengan Kratur miliknya, setidaknya dia bisa membantu teman-temannya nanti disaat bertarung.

"Batu sihir milik nenek itu!." Akas hampir saja melupakan batu sihir yang diberikan nenek sebelum dia meninggal. Kejadian itu sangat menyakitkan, Akas tidak ingin begitu memikirkan kejadian itu.

Tetapi saat Akas ingin memanggil kratur grafitasi didalam batu sihir milik nenek itu tiba-tiba api unggunnya mulai mengecil dan hampir padam.

Akas pun pergi kedalam hutan untuk mencari kayu bakar. Walau dimalam hari, hutan tidak begitu gelap karena disinari oleh cahaya lembut milik bulan.

Saat dia sedang mencari kayu bakar dimalm gelap, tiba-tiba ada sebercak cahaya yang muncul dari tengah hutan. Cahaya itu berkedip-kedip, seakan memanggilnya untuk kesana.

Akas berjalan ditengah hutan sendirian, diterangi oleh cahaya redup bulan.

"Ggrrhhh." Lihat apa yang ditemukan Akas. Kucing kecil yang terkena perangkap pemburu.

THE SEVEN WALLS: Rahasia DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang