CHAPTER 1

254 37 1
                                    

Belum sempat Akas membuka bukunya, Atta datang.

"Kamu ngapain disini?"

"Nyari bacaan"jawab Akas

"Eh, kamu dapat buku ini dari mana?!"tanya Atta yang terlihat sangat antusias dengan buku yang Akas temukan.

Segera Atta kembali ke meja tempat mereka belajar bersama tadi dengan membawa buku The Seven Walls itu.
"Disal! Kamu ingat gak? tentang web misterius yang gak sengaja kita buka dulu?"

"Tentang The Seven Walls atau apalah itu, benar?"

"Iya! Ini, Akas menemukan bukunya!" Atta sangat bersemangat.

"Udahlah. Itu paling cuma iseng orang aja. Jangan dipikirin"ucap Disal tidak tertarik dengan buku itu.

Atta tidak memikirkan perkataan Disal. Dia tetap mencoba mencari petunjuk tentang web dan buku aneh itu.


"Gimana? Dapat sesuatu?"Akas membuka pembicaraan dengan Atta.

"Gak ada. Aku gak dapet apa-apa. Aku gak bisa mengerti bahasa buku ini, begitu juga dengan internet, bahasanya tidak dapat di deteksi"

"Memang bahasanya gimana?"Arga sepertinya mulai tertarik dengan buku itu.

"Aku pulang duluan ya, ada urusan"Rey pamit pulang

"ikut!"lalu disusuli Mob dan Rintaf.

Disal dari tadi hanya fokus belajar, sama sekali tidak tertarik dengan apa yang Akas, Atta, dan Arga lakukan dengan buku itu.

"Coba aku lihat bukunya"Akas mencoba membaca dan memahami buku itu.

"Dahulu, dunia hidup damai dengan semua ras. Dewa, Malaikat, Elf, Manusia, Orc, Satan, dan Iblis. Semua ras menaati peraturan yang sudah disepakati bersama. Hingga akhirnya ada satu peraturan baru yang muncul sebab pemerintahan dewa yang baru. Ras yang berbeda tidak boleh hidup bersama. Hanya ras yang sama yang boleh bercinta. Manusia dengan manusia, elf dengan elf, dan begitu seterusnya. Semua ras yang terlanjur menikah dengan ras yang berbeda harus bercerai, dan anak yang memiliki darah campuran harus dibunuh.

Semua Ras harus hidup dikekang dan ketakutan, mereka harus bersembunyi melindungi anak-anak kesayangan mereka.
Sebab mendengar banyak yang melanggar itu dan bersembunyi, pemerintah dewa langsung melakukan pembunuhan massal diseluruh ras hingga tidak ada lagi yang melanggar dan tidak ada lagi darah campuran,
Lalu dibangunlah dinding sihir besar menggunakan arwah-arwah mereka yang dibunuh untuk memisahkan semua ras. dan terbentuklah The Seven Walls"

"Kamu kok bisa baca tulisan ini Kas?"Atta terkejut mendengar kisah yang dibacakan Akas dari buku itu.

"Aku gak sengaja. Aku juga gak sadar tadi aku baca ini"Akas juga sama terkejutnya.

"Emang benar kisah itu nyata?"tanya Arga mengabaikan keterkejutan mereka berdua.

"Gak tahu", hanya itu yang bisa Akas ucapkan.

Ketika Akas ingin membaca lanjutan cerita itu, seketika semua tulisan itu menghilang. Tidak ada bacaan ulang, mereka hanya bisa mengingat apa yang tadi dibacakan oleh Akas dengan tidak sengaja.

Lalu mereka semua pulang ke rumah masing-masing karena langit mulai gelap.


Keesokan paginya di sekolah. Akas, Atta, dan Arga kembali membahas kejadian kemarin. Rey dan Mob pun mulai tertarik dengan buku dan cerita itu.

"Udahlah, kalian mungkin cuma diisengin. Gak mungkin ada ras seperti itu. itu cuma legenda"ucap Disal tidak tertarik sama sekali.

"Trus gimana sama bukunya? Kenapa tulisan-tulisan itu menghilang tiba-tiba?"tanya Atta.

"Bisa aja itu dibuat dengan trik pesan rahasia dengan lemon yang pernah kita pelajari"

"Cara kerjanya jelas berbeda"Atta keras kepala

"Terserah kalianlah"ucap Disal lalu pergi meninggalkan mereka di kantin.

Tidak lama kemudian Rintaf datang dengan keadaan babak belur.

"Kamu kenapa?"tanya Rey khawatir melihat keadaan Rintaf yang cukup parah.

"Bawa ke ruang UKS segera!"Guru yang lewat langsung memerintahkan mereka untuk membawa Rintaf ke UKS.

Akas dan Rey izin dari kelas untuk menjaga Rintaf di UKS sebab Rintaf belum sadar sejak terakhir dia di kantin. Sedangkan yang lainnya akan kembali setelah bel pulang berbunyi.

"Kita langsung bawa dia ke rumah sakit atau kerumahnya dia dulu?"tanya Arga yang sedang menyetir.

"Kita bawa langsung kerumah sakit saja. Kondisinya belum membaik dari tadi"ucap Rey. Rey adalah anggota UKS, dan dia tahu banyak tentang kesehatan dan sejenisnya.

Mereka menggunakan mobil pribadi milik Rintaf, walau berandalan tetapi Rintaf lahir dari keluarga yang terpandang.
"Ini tanda apa? Terlihat seperti tulisan"ucap Disal menunjuk luka goresan di lengan kanan milik Rintaf.

"Lumosra temprano sadir...."

SSRREETT
Arga hampir saja menabrak pengendara motor yang lewat.

"Kamu tadi komat kamit apa Kas?"tanya Atta,

"Sambil komat kamit mulut mbah dukum baca man.."

"Gak lucu Mob." belum selesai Mob
menyanyi sudah dipotong duluan oleh Rey.

"Apa?"Akas bingung

"Coba baca lagi"Atta menyuruh Akas membaca luka di lengan kanan Rintaf tadi.

"Dunia sangat membutuhkan kalian"

"Apa maksudnya itu?"Mob bertanya

"Entahlah"Akas juga tidak tahu. Tidak ada yang tahu maksud dari kalimat itu. Belum.

THE SEVEN WALLS: Rahasia DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang