CHAPTER 3

157 33 0
                                    

Sudah 3 hari mereka menjalani kehidupan didunia baru ini. Sihir, Lapisan dunia, dan banyak hal-hal baru yang tidak masuk akal.

Tidak semuanya khawatir dengan dunia asal mereka. Atta contohnya, dia sangat bersemangat mempelajari sihir dan dunia ini. Dia selalu ingin tahu.

Atta ingin memilih untuk menjadi seorang alchemist mengikuti Apocha.
"Aku sangat suka dengan sesuatu yang baru, jika kamu bilang alchemist bisa menemukan sihir atau ramuan yang baru. Aku akan memilih menjadi alchemist"itu yang Atta bilang ketika mereka ditanyakan mengenai tipe sihir mereka nanti.

Hanya Atta yang langsung menjawab pertanyaan Apocha itu. Sedangkan yang lainnya terdiam tidak mengerti.

"Bagaimana kalau kalian pergi ke kota? Kalian bisa pergi ke Perpustakaan Hagro disana. Mungkin itu akan membantu kalian lebih banyak. Kalian bisa menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan kalian disana"

Setelah bersiap-siap mereka semua berkumpul didepan rumah Apocha.

"Kita cuma lurus ngikutin jalur ini kan?"tanya Arga memastikan.

"Ya, lalu ketika kalian sampai di kota, pergilah kesebuah toko roti, cari wanita yang bernama Alea lalu berikan surat ini padanya. Dia akan membantu kalian"ucap Apocha memberikan Arga secarik kertas.

"Jauh banget anj*y. Capek aku"keluh Mob.

Ya, mereka berjalan kaki dari hutan menuju kota sebab Apocha tidak memiliki mobil sihir dirumahnya. Dia benci manusia dan teknologinya.

"Eh tunggu dulu. Toko roti yang mana yang mau kita datengin? toko roti banyak!"

"EEHHH!!".

Mereka baru tersadar ketika mereka sudah sampai di Kota.

"Mulai dari toko roti terdekat aja"

"Tapi liat, semua toko yang berjejer ini toko roti. Gimana kalau kita mencar?"

"Tapi suratnya cuman satu. Kita juga gak tahu gimana mukanya Alea yang Apocha bilang"

Mereka termenung memikirkan cara untuk mencari Alea namun tidak menemukan apa-apa. Disaat itu pula Arga tiba-tiba berlari seperti mengejar sesuatu.

"Oi! Kamu kemana?!?"

Arga tidak menjawab. Terpaksa mereka mengikutinya.

Ketika melihat wanita yang dikejar oleh Arga, Akas langsung mengerti. Itu wanita yang dia lihat difoto bersama dengan Apocha.

"Kamu Alea kan?"tanya Arga

"Iya? Ada yang bisa kubantu?"

Arga kemudian memberikan surat itu kepada Alea. Belum dibuka, Alea sudah tahu siapa yang mengirim surat itu.

"Tunggu sebentar". Alea kemudian masuk kedalam sebuah toko roti, lalu kembali tanpa celemeknya.

"Aku pergi sebentar ya Bibi! Ayo cepat sebelum dia neriakin aku!"ucap Alea lalu kemudian berlari meninggalkan toko roti itu, diikuti oleh Arga dan yang lainnya.

"Ini perpustakaan Hagro, semua informasi mengenai sihir dan yang lainnya ada disini. Ayo masuk!"

Tanpa pikir panjang, Atta langsung berjalan paling depan.

"Biru! Kamu dimana?!?"Alea berteriak-teriak didalam perpustakaan.

"Bukannya didalam perpus gak boleh teriak ya?"ucap Rey berbisik.

"Jangan teriak di perpus Alea! Udah aku bilangin berkali-kali!".

Sosok wanita berambut biru dan bertelinga runcing muncul dari balik rak-rak buku yang besar dan tinggi.

THE SEVEN WALLS: Rahasia DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang