CHAPTER 9

103 13 10
                                    

"Musica?"

"Arya?"

"Syukur deh kalau kamu selamat"

"Kamu juga"

Arya dan Musica akhirnya bertemu, meskipun kini mereka memilik Nagus yang berbeda.

"Aku iri, kamu mendapat Nagus yang sangat baik" ucap Musica singkat lalu melancarkan serangannya.

Arya tidak berani melawan serangannya, hanya menghindar dan bertahan.

"Kalau kamu gak sanggup gak papa Arya" ucap Akas kasihan melihat Arya.

Dia berada dikondisi yang membingungkan. Melawan atau dibunuh oleh teman sendiri.


"Gak papa, aku bisa".

Dengan cepat Arya mengeluarkan serangan tanaman kearah Musica. Tetapi selalu terbaca.

Vibra magic bisa mencapai titik dimana dia bisa mendengar semua suara sekaligus, menyatu dengan alam, mendengar arah serangan. Tetapi pengguna sihir ini bisa saja mati jika tidak bisa menggunakan sihir ini dengan baik.

Dan Musica, tidak bisa menggunakan sihir ini dengan baik.

"Kratur lemah! Kalau hanya begini, percuma aku memungutmu saat itu" maki  Nagus itu.

Pengguna Cosmo magic yang menggunakan pemanggilan dengan batu sihir disebut Nagus atau para pemilik dari Kratur-kraturnya.

Musica yang mendapat penekanan dari Nagusnya langsung terdiam. Dia tampak memaksakan diri dengan sihir Vibranya.

"Musica, jangan memaksakan diri! Kamu tahu resikonya" teriak Arya memperingati.

Musica tampak ragu. Arya kemudian mendekat berniat untuk menenangkan Musica.

Tetapi lawan Akas tidak bodoh, dengan cepat dia memanfaatkan kesempatan lalu memanggil Golden Kratur Aero.

Serangan angin itu langsung menebas Musica dengan Arya bersamaan. Arya kembali kedalam batu sihir, begitupun Musica.

Akas kemudian memanggil Kratur Gravity untuk menggantikan Arya bertarung.

Tetapi kali ini berbeda, Akas juga ikut bertarung dengan tangan kosong.
Dulu ketika di bumi, dia sempat mengikuti latihan bela diri. Dan kini dia akan menggunakannya.

"Aku tidak selemah itu, aku bisa memanggil dua sekaligus" ucap wanita itu lalu memanggil Golden Kratur Metal.

Akas melawan Metal Kratur. Kratur itu sangat keras dengan tubuh bajanya, serangan Akas seperti tidak ada apa-apanya. Tetapi Akas tidak menyerah dan terus memberikan perlawanan.

Sedangkan ditempat lain, Lena yang mengambil kunci dikantung Akas ketika pingsan waktu itu, berjalan kearah Biru dan Alea lalu membuka gembok rantai dengan kunci tadi.

Disal yang sedari tadi memperhatikan gerakan Lena berusaha untuk mengalihkan pandangan kedelapan musuhnya agar tetap fokus kepertarungan.

Kemenangan Rintaf berada diluar prediksi Disal, dan karena itu perhatian musuh teralihkan karena salah satu temannya gugur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE SEVEN WALLS: Rahasia DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang