two ; crazy enough

643 47 6
                                    

for a better look,
change your background color to black.

loading. . .
a f t e r h o u r s

a f t e r h o u r s

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PLAY .

gadis itu mendorong pelan pintu rumah lalu berjalan masuk mengendap-endap, berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sama sekali. bisa ruwet urusannya jika sang adik mendapati dirinya pulang selarut ini. haera tidak sanggup membayangkan bagaimana ia akan menjawab pertanyaan-pertanyaan sang adik jika ia melihat penampilan haera yang serba mini seperti saat ini.

kepergian sang ayah dan ibu, dua orang paling berharga dalam hidup haera dan hyunwoo, menimbulkan luka besar yang mendalam bagi keduanya. sepeninggal ayahnya dengan harta warisan dan perusahaan-perusahaan milik sendiri, ibunya yang mengambil alih. hanya saja, ia kesulitan mengurus semua hal itu. pada akhirnya, beberapa perusahaan pun menjadi terbengkalai tak terurus dan berakhir bangkrut. ibunya yang stress melihat kemunduran ekonomi keluarga pun pergi meninggalkan kedua anaknya tanpa rasa tanggung jawab. ibunya itu—kini berada di belahan bumi bagian mana, haera tak tahu. ia tak ingin tahu dan ia tak mau peduli.

soal kehancuran keluarganya, titik balik itulah yang menjadi alasan mengapa dirinya terpaksa harus bekerja seperti ini. keadaan sulit ini memaksanya untuk tetap bertahan demi hyunwoo yang sedikit lagi melanjutkan studinya ke jenjang universitas dan menggapai masa depannya. biar masa depan haera saja yang lenyap, milik adiknya jangan.

media penujuk waktu yang melingkar dipergelangan tangan kini menunjukkan pukul 02.37 dini hari. ia pulang lebih awal hari ini. yep, semua ini karena lelaki arogan itu. moodnya hancur lebur.

"kamu boleh pergi, tetapi yang ini tetap bersamaku."

sang adam pemilik rambut merah itu menarik tubuh haera dengan kuat hingga tubuhnya terhempas kedalam, menyentuh dada lelaki itu. kaitan tangannya dengan ryunae turut terlepas. kaget, dirinya hanya bisa diam membeku dalam dekapan sang lelaki. dirinya percaya, seluruh pandangan sedang mengarah kesini.

"a—apa yang kamu laku—" ujarnya takut-takut.

"sshhh, anggap saja sekarang kamu sedang bekerja dengan aku sebagai klienmu." sang adam berbisik ditelinganya. aroma alkohol jelas tercium. hembusan nafasnya yang hangat itu membuat haera bergidik.

"hah?"

"lee taeyong?"

kehadiran suara itu membuat lelaki berambut merah ini melemahkan cengkramannya.

tuk tuk tuk

itu suara heels dan benar saja, seorang gadis anggun—tentu tak lupa dengan wajah arogannya—datang menghampiri.

"ini gadismu yang kamu temukan
dimana lagi, hm? nggak banget, deh."

oke, ini terlalu merendahkan. benar-benar keterlaluan.

haera menghela nafas. ia melepaskan tangan lelaki yang berada didekatnya ini dengan kasar. belum sempat ia kembali bergerak dan melakukan penyerangan kepada perempuan itu, sang adam kembali merengkuhnya dengan sigap. tangan kanannya mengangkat dagu haera, membuat keduanya saling menatap satu sama lain. kedua dahinya bersentuhan.

"yep, kamu benar. dia gadisku." ujar lelaki itu dengan nada dingin. salah satu ujung bibirnya naik beberapa senti keatas, membentuk sebuah seringai. "sekarang, kamu lihat hubungan kami, 'kan? enyahlah."

ah, gila. dasar lelaki gila. rasanya mau menghilang saja dari muka bumi. memikirkan hal yang terjadi di kelab tadi membuat dirinya frustasi sendiri.

santai saja, haera. dia tak akan mampu mengenali wajahmu dalam satu kali pertemuan, bukan? namamu saja tak ia ketahui.

tapi rasanya perasaan ini tidak bisa ditoleransi. perempuan anggun di kelab tadi sontak menampar pipi sang adam setelah ia menyelesaikan kalimatnya dan jujur saja entah mengapa, haera merasa bersalah.

ah, ini memang salahnya sejak awal. mengapa ia tak menuruti nasihat rekan-rekan kelabnya perihal menyentuh—berinteraksidengan lelaki menakutkan itu?

 mengapa ia tak menuruti nasihat rekan-rekan kelabnya perihal menyentuh—berinteraksi—dengan lelaki menakutkan itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


PAUSE .

afterhoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang