one ; how it begins

806 71 12
                                    

for a better look,
change your background color to black.

loading. . .
a f t e r h o u r s

a f t e r h o u r s

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PLAY .

haera meletakkan tote bag miliknya ke dalam loker. ia lalu menghela nafas membayangkan bagaimana malam ini—lagi-lagi—akan berakhir dengan sangat lama. memutar kunci, gadis bersurai cokelat gelap itu berjalan keluar ruang ganti.

tuk tuk tuk tuk

heelsnya berbunyi setiap ia melangkah. makin dekat dengan dunia luar, dentuman musik makin mendominasi.

"wah, sungguh berkilau berlianku ini!" johnny seo—sajangnimnya, pemilik kelab malam ini—berseru dengan gembira. matanya menelusuri tubuh haera dari ujung kaki hingga ujung kepala. "tak salah aku menerimamu disini."

haera hanya mengulum senyum. sebenarnya, ingin sekali ia mengoyak mata bosnya ini. dirinya tak suka dipandangi seperti itu. tapi yah, bagaimanapun ini bosnya. penunjang keuangannya.

"bergabunglah dengan para pelanggan, dear. aku yakin malam ini kamu bukan hanya membawa satu atau dua orang. tiga atau mungkin lebih? who knows." ia berlalu setelah mengedipkan salah satu matanya. haera merotasikan bola matanya.

gosh.

pasalnya, dirinya masih belum terbiasa dengan segala hal ini. dulu, ia tak pernah sekalipun menyentuh dunia ini. sekarang? ia menjadi partisipan.

"haera—ya!" seseorang kembali memanggil namanya. "sini, bergabunglah dengan kami," itu ryunae, seniornya disini.

memasang senyum, yang dipanggil hanya bisa menurut. dirinya mengambil posisi, bergabung dengan dua lelaki lainnya yang berada disisi lain meja.

"perkenalkan, yang ini jaehyun." ryunae menunjuk seorang lelaki tampan yang duduk disebelahnya. sang adam hanya melemparkan senyuman tipis. kedua pipinya memerah, mungkin sedang mabuk. "dan ini jungwoo."

lelaki bernama jungwoo itu membungkuk, memberi sapaan. well, syukurlah. sepertinya ia masih sadar.

"haera." dirinya membungkuk, juga memberi sapaan.

"ryunae—ssi. sepertinya aku akan muntah." lelaki bernama jaehyun itu melingkarkan salah satu lengannya pada gadis yang dipanggilnya.

"ah, bangkitlah. kita ke toilet." ryunae memapah jaehyun. berusaha membuatnya berdiri.

"biar aku saja," jungwoo dengan sigap berdiri lalu meraih tubuh kawannya itu. "lagipula kami juga akan pulang." ia membawa jaehyun menjauh dari meja.

penghuni meja kini tinggal dirinya dan ryunae. "eonni, kamu tidak pulang? jam kerjamu kan sudah hab—"

"minggir." suara berat dengan nada dingin itu memotong kalimatnya. ah, apa-apaan sih?

"memangnya meja disini hanya satu, ya?" celetuk haera. ryunae melemparkannya sebuah isyarat agar berhenti. beberapa pasang mata milik pelanggan lain menaruh atensi pada lelaki berambut merah yang berada dihadapannya ini. "memangnya ini meja milikmu, tuan?"

sang pengusir hanya tersenyum miring dengan ekspresi angkuhnya.

"haera, jangan mengacau." ryunae menarik tangannya lalu menunduk melewati lelaki angkuh itu dengan sopan. "maafkan kami, silakan nikmati malammu."

haera hanya bisa pasrah mengikuti ryunae. ia menghela nafas dengan kasar, berusaha meredam emosinya.

"tak semudah itu, nona." sang adam mencengkram pergelangan tangannya yang lain. "kamu boleh pergi, tetapi yang ini tetap bersamaku."

PAUSE .

PAUSE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


gANTENG 😭

afterhoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang