five ; her

302 28 2
                                    

for a better look,
change your background color to black.

sedikit bagian di part dua [ two ; crazy enough ] direvisi, ada yang notice? kalau belum, boleh dibaca ulang dulu biar nyambung‪ hehehehehe ♡‬

loading. . .
a f t e r h o u r s

a f t e r h o u r s

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PLAY .

"apa yang kamu lakukan disini? hubungan kita bahkan sudah berakhir!"

haera berusaha melepas genggaman erat felix—mantan kekasihnya—yang berusaha menariknya keluar dari kelab.

"please, ra. satu kali saja, aku minta tolong."

lelaki itu, lagi-lagi terlihat kacau. ia berkeringat. bercak-bercak keunguan muncul di beberapa sisi wajahnya. buku-buku jarinya berdarah. apa lagi penyebab semua ini kalau bukan berkelahi.

"kamu diusir dari rumah lagi? maaf tapi aku tak bisa memberimu tumpangan, aku—"

kalimat haera terhenti saat sang adam secara tiba-tiba menarik dirinya dalam dekapan. felix membenamkan kepalanya pada salah satu bahu haera. setelah lama terdiam, ia terisak. "maaf aku tidak menyadari ini sebelumnya, rumahku itu kamu."

haera terdiam. jujur saja, hatinya mencelos. mendengar pengakuan dari lelaki keras kepala dihadapannya ini membuat dirinya merasa iba.

"maaf," haera mendorong tubuhnya menjauh agar lelaki itu melepaskan pelukannya. "aku lelah terus-terusan menangis didepan kamar ugd karena kamu."

gadis itu menarik ujung bibirnya, berusaha tersenyum. "kuharap kamu berubah. aku tahu, jauh didalam sana, kamu bukan berandal seperti saat ini." haera membawa jari telunjuknya menyentuh dada bidang lelaki itu. "aku ingin lee felix yang aku kenal semasa sma itu kembali."

berjalan menjauh, haera meninggalkan felix yang terdiam.

"satu kali saja—"

haera berbalik saat mendengar sang adam bersuara. "satu kali saja, obati wajahku untuk yang terakhir kalinya." ia meringis. "kamu tahu 'kan, betapa buruknya aku dalam hal obat-mengobati."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
afterhoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang