0.5

2.4K 53 2
                                    

Happy reading🍒

#skip 3hari selanjutnya.

Setelah mendengar kabar yang buruk bagi keluarganya Iqbal terlihat tidak seperti biasanya, ia lebih banyak diam dan melamun diruangannya bahkan ketika beberapa meeting dengan clint pun ia membatalkan membuat Anna sebagai sekertaris Iqbal menjadi bingung.

Sekarang waktunya makan siang, namun kali ini Iqbal tidak makan bersama Anna dia memutuskan akan makan bersama rekannya tanpa Anna, akhirnya Anna memutuskan untuk makan bersama Laura direstoran yang tak jauh dari kantor Anna.

"Serius? Lalu kau tidak nanya kenapa?" tanya Laura yang baru saja selesai menghabiskan makanannya

"Tidak, dulu sempat aku tanya tapi aku ditolak dan sekarang aku gak mau coba lagi" jawab Anna

"Kenapa? Siapa tau sekarang dia mau terbuka sama kamu"

"Entahlah, yang pasti sejak kejadian bu Milka datang ke kantor Iqbal jadi berubah, bahkan ia membatalkan meeting yang harusnya ia hadiri waktu itu"

"Lalu, kamu tau ekspresi seperti apa ketika Milka keluar dengan Iqbal"

"Entahlah, Iqbal terlalu pandai menyembunyikan ekspresi sesungguhnya" terdengar Anna menghela nafas panjang

"Yasudahlah Ann, kamu tinggalkan Iqbal, masih banyak lelaki tampan dan tajir diluaran sana yang bahkan berstatus single, bukan suami orang"

"Kamu gak tau Laura, aku jauh dari Belanda kesini untuk mendapatkan Iqbal, dan sekarang Iqbal sudah ada dihadapan aku, tinggal satu langkah lagi aku mendapatkannya" ucap Anna membuat Laura memutarkam bola matanya

"Kau tau, Anna. Kamu terlalu ambisius untuk mendapatkan Iqbal, aku semakin khawatir sama kamu jika kenyataannya Iqbal tidak bisa kau raih, bisa-bisa kau gila!"

"Yaaakkk! Kau mendoakan aku gila?!"

"Bukan mendoakan tetapi mengkhawatirkan"

"Sama saja!" cetus Anna sambil meneguk minumannya

"Ngomong-ngomong besokan libur, malam ini kau lembur tidak?" tanya Laura

"Tidak, memangnya kenapa?"

"Sudah lama aku tidak ke club, malam ini bagaimana kalau kita ke club, aku yang traktir" tawar Laura, Anna sempat terdiam beberapa detik untuk menimbang-nimbang ajakan Laura.

"Oke baiklah, nanti malam aku akan menjemputmu" final Anna menyetujui ajakan Laura.

Jam makan siang sudah habis, Anna sudah berada dimejanya lima menit sebelum masuk kembali. Anna tengah membereskan jadwal Iqbal yang sempat berantakan karena Iqbal selalu mencancel meetingnya.

"Anna"

"Eh? Siang pak". Anna spontan berdiri dari duduknya

"Saya minta antarkan semua jadwal saya untuk seminggu kedepan" pinta Iqbal

"Baik pak, akan saya printkan" ucap Anna dan langsung bergerak, sedangkan Iqbal langsung masuk kedalam ruangannya.

Clek.

Anna berjalan mendekati meja Iqbal untuk menyimpan berkas yang diminta Iqbal, namun baru saja Anna menarik tangannya untuk melepaskan kertas-kertas itu tiba-tiba Iqbal memegang tangan Anna membuat tubuh Anna seperti tersetrum listrik.

"Anna"

"I--iya?"

"Kau sibuk?" tanya Iqbal sambil menatap Anna dengan tatapan membutuhkan seseorang

"Tidak pak, jadwal bapak saat ini tidak padat" jawab Anna seraya mengontrol tubuhnya agar tidak terlihat gugup

"Kalau begitu temani saya lembur malam ini" pinta Iqbal lalu ia kembali fokus pada laptopnya, Anna sedikit bingung karena tidak biasanya Iqbal minta ditemani berlembur, disisi lain Anna juga bingung karena ia sudah janji akan pergi ke club bersama Laura.

[4]. RoomMateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang