0.7

2K 44 4
                                    

Happy reading🍒

Tiga minggu setelah pesta Margaret, Iqbal dan Anna bersikap layaknya atasan dan sekertaris pada umumnya. Mereka jarang mengobrol seperti sebelumnya juga akhir-akhir ini Anna sering meminta makan siang tidak bersama Iqbal, Iqbal sendiri tidak merasa keberatan karena ia bisa makan bersama istrinya dirumah.

Namun semakin hari Anna terlihat semakin dewasa dimata Iqbal, dengan sikapnya yang kalem seperti itu membuat rasa tertarik muncul perlahan dihati Iqbal.

"Selamat siang, Anna"

"Selamat siang bu Margaret, mau bertemu pak Iqbal?"

"Iya, anak itu tidak sibukkan?"

"Tidak bu, silahkan masuk"

"Terimakasih Anna"

"Sama-sama bu"

Clek.

"Mama?"

"Kenapa, kau kaget Iqbal?" Margaret berjalan menuju sofa dan mendaratkan pantatnya disana, ia menaruh paperbag yang ia bawa. Iqbal bangun dari kursi kebesarannya untuk ikut duduk disofa bersama Mamanya.

"Gak kaget, cuma biasanya Mama kesini selalu mengabari Iqbal dulu"

"Sekali-sekali Mama dadakan, lagian sebenernya bukan buat ketemu kamu." Iqbal mengerutkan keningnya

"Lalu, Mama mau ketemu siapa?"

"Anna, sekertaris baru kamu. Lihat, mama baru belikan dia dress baru, lucu tidak," Margaret membuka paperbag yang ia bawa tadi. Ia mengeluarkan baju drees simpel namun harganya sangat mencengangkan, tentu membuat Iqbal menganga.

"Buat apasih mama belikan Anna baju? Mam dia bukan Jessica, di—"

"Dia memang bukan Jessica, tapi mama yakin dia berbeda dari istri kamu," jawab Margeret membuat Iqbal terdiam. Sebenarnya Milka bukanlah tipe menantu idaman Margaret karena selera Milka jauh berbeda dari wanita-wanita pada umumnya. Milka terlalu highclass bagi Margaret, walaupun mereka mampu membeli barang yang brand namun Margaret bukanlah orang yang suka menghambur-hamburkan hanya demi barang yang seperti itu.

Iqbal hanya bisa menghela nafas panjang melihat kebiasaan Ibunya yang sering membelikan baju untuk sekertaris pribadinya, kebiasaan ini sudah dimulai sejak ia memilih Jessica menjadi sekertaris Iqbal. Entah kenapa Margaret sangat suka wanita yang berada didekat Iqbal namun tidak dengan Istrinya, sikap Margaret sangat berbeda pada Milka, padahal ia sendiri yang menyetujui pernikahan yang sempat ditentang oleh Irwan.

"Sudahlah, sekarang panggilkan Anna" titah Margaret pada Iqbal, dan mau tidak mau ia harus memanggilkan sekertarisnya itu lewat telefon.

Clek.

"Permisi, ibu memanggil saya?" tanya Anna pas dia sudah berdiri disamping Margaret.

"Iya, kemarilah saya ada sesuatu untukmu." Margaret memberikan dress yang sudah ia beli

Anna membulatkan matanya saat dress mewah itu sudah ia pegang, didalam hatinya tak henti-hentinya memuji baju itu. "Untuk saya bu? Tapi dalam rangka apa Ibu memberi saya baju?" tanya Anna

Margaret tersenyum manis saat melihat ekspresi yang ditunjukan Anna, "Itung-itung itu salin untuk baju kantormu, Anna."

Iqbal hanya melihat percakapan antara Anna dan Mamanya, ia sempat tersenyum tipis saat melihat ekspresi kagum Anna.

-00-

Jam kantor sudah habis, kini Anna tengah bersiap-siap untuk pulang.

[4]. RoomMateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang