Happy reading💖
Diatasnya udah dikasih label 18+ ya, harap bijak sana memilih cerita, kalo bisa skip saja part ini.
Anna menutup pintu apartementnya lalu berjalan kearah pantry, ia menyimpan semua belanjaanya diatas meja sebelum akhirnya ia merosot terduduk dilantai. Hatinya berdenyut nyeri ketika telinganya kembali memutar kata-kata yang keluar dari mulut Milka.
Wanita merah?
Memang salah jika mengejar cinta pertamanya? Oh ayolah, semua manusia di dunia berhak bahagia bukan?.
Tidak, cara bahagiamu salah Anna. Semua berhak bahagia tapi tidak mesti merebut kebahagiaan orang.
Stop it, Anna tidak merebut kebahagiaan orang, Anna hanya mengambil kebahagiaannya yang seharusnya miliknya.
"AArrgggghhhhh!!" Teriaknya menutup kedua telinganya
Seakan setan merah dan putih dikanan kirinya itu nyata dan tengah berdebat masalahnya. Anna kembali terisak berbarengan hatinya yang semakin berdenyut nyeri, apakah ia harus merelakan cinta pertamanya? Bahkan Anna menginat betul kata-kata yang selalu terlontar dari mulut sahabatnya, Cintak tidah harus berdekatan, sayang tak harus memilik.
Tling tlong
ClekMendengar bel pintu dan terbuka dengan cepat Anna menghapus air matanya dan segera berdiri untuk melihat siapa yang masuk, tapi..
Tunggu!
Inikan apartementnya jelas memakai password dan yang mengetahui passwordnya hanya dirinya dan..
"Anna?"
"I—iqbal?"
Anna langsung berlari dan menubrukkan tubuhnya ke tubuh Iqbal dan memeluknya sangat erat, ia menumpahkan air matanya kembali tidak peduli akan baju Iqbal yang akan basah nantinya.
"Are you Okay?" tanya Iqbal seraya mengelus lembut punggung Anna.
Anna melerai pelukannya dan menatap Iqbal sendu, tangan Iqbal terangkat mengelus pipi Anna yang menyisakan air mata.
"Maaf" lirih Iqbal
"M-maaf untuk?"
"Ini pasti ulah Milka?" Tebak Iqbal, namun Anna malah tersenyum manis yang membuat luluh siapapun yang melihatnya.
Anna mengalungkan tangannya dibahu lebar Iqbal, spontan Iqbal melingkarkan tangannya dipinggang ramping Anna.
"Aku habis bertengkar hebat dengan Milka.." ucap Iqbal masih menatap Anna, "aku sudah meminta ijin pada Milka namun Milka malah murka." Pantas saja, tidak ada angin tidak ada hujan Milka mau susah-susah menemui Anna dan memberikan sejumlah uang yang dapat dipastikan sangat bejibun.
"Lalu?"
"Lalu aku memutuskan," Iqbal memajukan wajahnya mendekat dan menempelkan dahinya dengan dahi Anna,"untuk tetap menjadikan dirimu sebagai rommate-ku."
Cup.
Iqbal mengecup bibir ranum Anna setelah ia mengakhiri ucapannya, hanya sebuah kecupan singkat namun sukses membuat hati Anna seperti ingin meloncat keluar
"Mulai besok setiap pulang aku akan kesini dan—"
"Tunggu Iqbal!"
"Apa lagi?"
"K-kau belum menyentuhku" desis Anna lalu menundukkan kepalanya malu
Mendengar ucapan Anna bagaikan undangan bagi Iqbal, dengan sekali gerakan Iqbal sudah melumat habis bibir Anna membuat Anna kewalahan membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4]. RoomMate
Romance[15+]. Penawaran gila yang pertama kali Iqbal Dimasfakri dengar dari mulu gadis berumur 21tahun. Ya, Annabella Fazhia, sekertaris baru Iqbal menawarkan sesuatu yang menurut Iqbal gila. Tawaran yang awalnya hanya untuk membantu Iqbal, tetapi berujung...