chapter 15

356 30 23
                                    

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Sikap dinginmu tak berpengaruh untukku, aku tetap saja menginginkanmu... Menginginkanmu menjadi miliku

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
"Gue cuma kasih saran yaa Kathryn...." Nadine menjeda kalimatnya. "Coba deh lo hargain usaha kak Daniel dan coba buka hati elo. "

Kathryn mengangguk tapi ia tak berniat melakukan itu, karna yang ia fikirkan adalah perasaan sahabatnya, julia.

"Kantin yuk mumpung jam kos" Ajak liza mengalihkan topik yang berhasil membuat mereka bungkam sejenak.

"Ayok, " Seru mereka serentak.

Mereka berjalan berpasangan saat memasuki koridor yang sempit, Nadine dengan lia dan Kathryn dengan liza. Diujung koridor terlihat jelas suasana kantin yang lumayan ramai mungkin mereka mengambil kesempatan dijam kos ini untuk mengisi perut.

"Ekhem." Seseorang dibelakang mereka berdeham, ke 4 gadis itu reflks menoleh.

"Kak Daniel" Kata mreka serempak, tapi tidak dengan Kathryn. Ia hanya menoleh setelah itu memasang wajah datarnya.

"Bareng gue yok ke kantin, " Ajak Daniel menoleh ke arah Kathryn.

"Gak, " Balas Kathryn singkat ia berjalan mendahului Daniel, dkk. Sahabat2 nya menyusul gadis itu.

"Kathryn tungguin kita dong " Ucap liza saat mereka hampir menyamakan langkah dengan Kathryn.

"Sabar bro, " Ucap James dari belakang, ternyata sahabat2 Daniel juga melihat betapa cuek nya Kathryn.

"Yuk kantin, " Ajak iyan, yang lain mengangguk setuju.

Sesampainya dikantin Daniel melihat Kathryn sedang mengantri makanan, buru buru ia mendahului urutan antrian dengan berdiri didepan Kathryn.

"Budayakan ngantri woy" Ucap Kathryn jengkel. Daniel tak menjawab. cowok itu diam pura pura tak mendengar.

"Ck... " Kathryn berdecak kesal kemudian kembali ke meja nya.

"Kenapa kath? " Tanya Nadine pura pura tidak tau apa yang terjadi.

"Tu cowok gila main nyerobot aja" Jelas Kathryn. Nadine, lia dan liza terkekeh geli, melihat ekspresi Kathryn.

Tak lama kemudian Daniel melewati meja gadis itu sambil membawa satu mangkok bakso ditangannya. Daniel melirik gadis itu sekilas lantas duduk di meja lain bersama para sohibnya.

"Lah bakso gue mana niel" Tanya kit.

"Lo kira gue tukang bakso? " Daniel mengaduk baksonya, "tuh ntar kang adi yang anter," Ucapnya menunjuk kang adi---penjual bakso dikantinnya.
Kit hanya cengegesan ditempat, ia dan yang lainnya sudah tidak sabar menunggu bakso kang adi.

*Disisi meja yang lain
Kathryn bangkit berdiri.namun tangannya ditahan oleh liza.

"Mau kemana? " Tanya liza.

"Mesen makan. "

Baru saja ingin melangkah menjauh dari meja nya, Kathryn sudah dikejutkan dengan kang adi yang tak jauh berada didepannya membawa nampan yang berisi bakso pula, tak terbayang kalau kuah bakso tadi mengenai Kathryn.

"Duh hati hati neng..ntar bakso punya neng tumpah " Ucap kang adi.

"Hah? Bakso saya? " Tanya Kathryn heran.

"Iya kata den Daniel anter ke sini" Ucap kang adi, Kathryn menoleh kearah Daniel, cowok itu juga sedang memperhatikannya.

"Gue gak mau tau, elo harus makan" Pinta Daniel dari mejanya.
Kathryn mendengus kesal lantas kembali duduk, sahabt2nya antusias meracik bakso mereka sesuai selera.. Kathryn yang juga sudah menambahkan kecap, saos dan cabe hanya mengaduk ngaduk baksonya.

My Senior,I Love You(SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang