Keringat mulai bercucuran dari pelipis gadis yang tengah merunduk dalam dalam, Kathryn. Gadis itu tadi telat 5 menit, beruntung masih diizinkan memasuki barisan walaupun setelah upacara ia tetap akan diberi hukuman. Tubuhnya lemas sekarang, ia tak sarapan tadi.
"Kath, lo pucet, " Bisik Nadine dari samping Kathryn.
"Gue gak apa apa, " Balas Kathryn berbisik.
Sepersekian detik berikutnya Tubuh Kathryn ambruk, beruntung liza yang ada di belakangnya siaga menopang tubuh Kathryn. lia yang berada di samping Nadine pun dengan cepat memanggil petugas PMR yang ada berjaga dibelakang.
"Kak ad yg pingsan, " Ujarnya dengan nada panik.Siswa/i sempat melirik Kathryn juga, tapi memutuskan kembali menghadap depan sebab pak Tono yang menjadi pembinanya kali ini.
Lelaki dengan seragam Urak urakan baru saja muncul dari koridor dengan diikuti Iyan, kit, dan James tentunya. Matanya melebar seketika melihat Gadis nya sedang dibopong Ke UKS dengan tandu.
Dengan langka lebar dirinya menyusul ke UKS, mengabaikan panggilan pak Tono dari microphone. Ketiga temannya pergi begitu saja, bolos mungkin.fyi, Mereka sudah kebal dengan hukuman yang akan mereka dapatkan nantinya, paling hanya skors. PALING!.
"Biar gue, kalian keluar aja, " Suruh Daniel setelah ia sampai. Petugas PMR itu mengangguk, membiarkan daniel diuks bersama Kathryn, bagaimanapun Daniel adalah senior mereka di PMR dan gadis yang pingsan ini adalah Gadisnya, se-SMA tau itu.
Daniel memandang wajah pucat Kathryn yang sedang terbaring lemas itu, ia menggenggam tangan Kathryn. Tidak ada penolakan seperti biasanya sebab Kathryn sendiri masih tidak sadar.
beberapa menit kemudian Kathryn mengerjapkan matanya, kemudian mendapati sosok Daniel yang tengah menatapnya dengan senyum dibibir cowok itu.
"Minum dulu. " Daniel hendak menyodorkan minuman itu ke Kathryn, namun Kathryn mengambil alih gelas itu.
"Gue bisa sendiri, " Katanya sambil mengubah posisi setengah duduk.
Daniel mengangguk.
"Lo berat juga ya? " Ujar Daniel dengan suara tengil nya.
"lo gendong gue? " Kathryn balas bertanya.
Daniel mengangguk. "Berat, lo gendutan kayaknya, " ujar daniel sambil tersenyum jahil.
"Gue lempar gelas lo, " ujar Kathryn kesal sambil menaruh gelas diatas nakas ranjang,ia kemudian berbaring.
Bukannya takut dilemari gelas,Daniel malah tertawa, kedua matanya menyipit.
"Ngapain ditutup pintu nya, " Ujar Kathryn baru sadar ia hanya berdua diUks, dan pintunya juga tertutup.
"Ngapain ya? " Ujar Daniel sok berpikir.
" buka pintu nya, "Ucap Kathryn ia belum mampu bangkit, kepalanya masih terasa pusing.
" Ngga ah banyak yang kepo ntar, "jawab Daniel.
" Fans lo itu mah, "Ujar Kathryn jutek.
" Cemburu? "Ujar Daniel menaik turunkan alisnya.
"Siapa elo emang, " Balas Kathryn sambil Memejamkan kedua matanya.
" pacar lo ini, " Kata Daniel bangga.
"Iya, dalam mimpi lo, " Jawab Kathryn masih sambil memejamkan matanya.
Daniel berdiri kemudian hendak mengambil posisi berbaring disebalah Kathryn, ya ranjang UKS memang cukup besar, bisa muat orang dua tpi sangat berdempetan.
"Arghh ngapain lo, " Teriak Kathryn begitu melihat ke sebelahnya Daniel hendak berbaring. Ia mendorong lengan Daniel.
"Mau tidur lah, kalo cuma bisa dalam mimpi jadi pacar lo, yaudah gue tidur terus aja, " Ujar Daniel seperti menggombal tapi ada ketulusan dari binar matanya, tapi entahlah.
"Gue mau tidur, " Ujar Kathryn menggeser tubuhnya kesamping hingga punggungnya mengenai dinding sebelah ranjang.
Daniel mengangguk, lantas bangkit, langkahnya sampai pada pintu UKS, membuka nya lalu cowok itu menghilang bersamaan dengan suara pintu tertutup.
Kathryn duduk bersila sekarang,menaruh tangannya didada merasakan degup jantung nya seperti sedang berdisko. Ada apa? Apa dia jantungan? baru kali ini jantungan berdetak dengan cepat bahkan Kathryn bisa mendengarkan suara degup itu.
Mungkin ini cinta? Kathryn membatin.
-bersambung-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior,I Love You(SLOW UPDATE)
Teen Fiction[SEDANG DIREVISI MENYELURUH] "jadi pacar gue " Kata Daniel kepada Kathryn, gadis yang kini berada diantara tangan kanan dan kirinya, Yups! Cowok itu mengurungnya dengan kedua tangan direntangkan ke dinding belakang gadis itu. "Gak.. Gue gak mau" Uca...