PART 2 {Dua}

8.1K 331 4
                                    

Selamat membaca😄





     Pagi hari di kediaman Farzan, seorang pemuda sedang menuruni tangga untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.

"Loh Ray kok udah rapi?" tanya mami Mela.

"Iya Mi, Ray hari ini ada meeting penting."

"Kamu gak ngajar nanti siang?" tanya papi Dodi.

"Nggak, soalnya meetingnya penting kemungkinan sampai siang."

"Yaudah Mi, Pi Rayhan berangkat dulu." pamit Rayhan sambil mencium punggung tangan orang tuanya.

"Hati-hati jangan ngebut." ucap mami Mela.

    

     Sesampainya di kantor, Rayhan langsung masuk ke ruangan dan duduk di kursi kebesarannya.

Tok...Tok...Tok...

     Rayhan mempersilahkan seseorang yang mengetuk pintu ruangannya.

"Permisi Pak, meeting segera di mulai." ucap Bella sekretaris Rayhan.

"Baik, saya akan segera ke ruang meeting." jawab Rayhan.

Setelah Bella keluar, Rayhan mengambil berkas-berkas yang di butuhkan untuk meeting.


•••••

     Setelah pulang sekolah, Adiba bergegas untuk pergi bersama temanya. Namun saat di koridor sekolah, HP Adiba berbunyi dan menampilkan nama Mamanya.

"Halo..." sapa Adiba.

"Orang tua telpon bukannya mengucap salam malah ucap halo. Mama mengajari kamu mengucap salam, bukan mengucap halo." omel Mamanya.

"Iya-iya Diba minta maaf, Assalamualaikum mamaku sayang."

"Waalaikumsalam, sekarang kamu temui Rayhan di kafe dekat sekolah kamu."

"APA?!" pekik Adiba.

"Astagfirullah, Adiba jangan teriak telinga Mama masih normal." omel Idah.

"Hehehehe... tapi Ma Adiba ada aca-" ucapan Adiba terpotong.

"Mama gak mau tahu, kamu harus ke sana sekarang juga TITIK."

Tut...Tut...Tut...

     Belum sempat Adiba menjawab sambungan telpon langsung di putus Mamanya.

'Aduh dasar Mama, udah tau anaknya belum kelar ngomong main putus-putus aja.' Gerutu Adiba sebal.

••••••

    

     Setelah meeting selesai Rayhan berjalan menuju ke ruangannya, namun belum sempat duduk HP Rayhan berbunyi dan menampilkan nama Maminya.

"Assalamualaikum Mi ada apa?"

"Waalaikumsalam, Ray kamu temui Adiba di kafe dekat sekolahnya."

"Mau ngapain Mi?"

"Kalian harus fitting baju sekarang."

"Bukannya Adiba masih UN Mi?"

"UN? Adiba itu udah selesai UN Rayhan..." ucap Maminya gemas di seberang sana.

"Makanya kamu itu jangan terlalu over sama pekerjaan kamu, belum juga kamu menikah kamu udah lupa apalagi kalau udah menikah kamu juga mau lupa sama istri sendiri?!" omel Maminya.

IMAM PILIHAN AYAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang