mas pandu

3.1K 187 4
                                    

Aku merasa asing untuk mengizinkan Rey main ke kosku. Menurutku kita masih jauh dr kata teman. Kenal juga baru beberapa hari, ngobrol juga jarang. Kalo Reta dan Tantri sih udah biasa, kenal juga dari jaman dulu banget awal kuliah, udah biasa juga keluar masuk kamar masing-masing. Akhirnya kuputuskan saja untuk keluar jalan-jalan bareng Rey.
"Mau kemana?"
"Bebas deh, terserah kamu aja."
"Lah? Kan kamu tadi yang ngajak jalan. Katanya bosen di kos."
"Iya sih, cuma aku ngikut kamu aja deh."
"Ke tempat tongkrongan aku aja yuk. Mau?"
"Ummm.... Boleh deh."

Rey mengajakku pergi ke sebuah taman yang tidak jauh dari kampusku. Aku pernah diajak mas Pandu kesana dulu saat pertama kali kita kencan. Disitu Rey memperkenalkan aku kepada teman-temannya, yang kupikir sama tomboynya dengan Rey.

"Kalian pemain basket ya?"
"Hah? Kenapa kamu tanya kaya gitu?"
"Habis potongan rambut kalian sama semua sih."
"Emang ngaruh gitu?"
"Atau jangan-jangan pemain badminton?"
"Hahhahaahah......... Mela.... " Rey malah ketawa ngakak sambil nyubit pipiku. Oke kita berdua bertatapan, dan ini membuatku sedikit canggung.
"Umm... Rey aku pengen beli minum."
"Eh iya, aku beliin aja. Kamu mau minum apa?"
"Eh gak usah, kamu disini aja. Aku aja yang beli minum, sekalian mau ke toilet."
"Oh gitu. Aku temenin yah?"
"Gak usah, sendiri aja aku berani kok."
"Oke, aku tunggu sini ya Mel."

Sebenarnya ini cuma alasan aku aja sih untuk beli minum. Entah kenapa aku ga nyaman sam Rey dan teman-temannya meskipun mereka baik kepadaku. Aku putusin buat muter-muter refreshing, anggaplah libur kerja bisa sedikit menghibur pikiran. Tapi tunggu, di sudut dekat sebuah kolam aku seperti mencium bau parfum seseorang yang aku kenal. Awalnya kupikir mungkin sama, tapi setelah aku coba mendekat dan mendengar suaranya aku bener-bener yakin kalau itu mas Pandu, tapi dia tidak sendiri. Iya, aku melihatnya dengan seorang perempuan yang kutau dia juga anak yang satu kampus denganku meskipun aku tidak mengenalnya. Entah kenapa seketika hatiku terasa sakit sekali. Aku merasa mas Pandu melukaiku, padahal sah-sah saja mas Pandu dekat dengan siapapun mengingat bahwa diantara kami tidak ada ikatan.
Aku memutar balik jalanku, kuputuskan untuk kembali menemui Rey dan mengajak dia untuk pulang.
"Hey hey .... Mel, kamu kenapa?"
"Aku mau pulang."
"Iya kita pulang. Tapi kamu kenapa ?"
"Pokoknya anterin aku pulang."
"Oke ayok kita pulang. Tapi stop kamu jangan nangis ya. Aku pamit dulu sama temen-temen aku."

###
"Ada apa? Bilang beli minum kok tiba-tiba nangis?"
Aku terdiam.
"Kalau kamu mau, kamu bisa cerita sama aku."
Aku masih tetap diam.
"Okedeh, kayanya kamu mau aku pergi, yaudah aku pergi dulu. Kalau ada apa-apa kamu bisa hubungi aku."
Rey berbalik badan, satu langkah dua langkah dia meninggalkan aku, dan aku masih saja meneteskan air mataku mengingat soal mas Pandu sama gadis lain tadi.
"Rey!"
"Ya?"
"Jangan pergi."
"Kamu mau aku disini Mel?"
Aku mengangguk.

Rey ! Sorry I Love You (Gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang