Bruk !
Konsentrasiku ilang, dan aku jatuh dari motor. Ini semua gara-gara Rey yang naik motor boncengan bareng sama si Tantri nyelip motorku. Kan sebel yak ? Udah gitu mereka ga nglaksonin aku, udah kaya ga kenal aja sih mereka cueknya.
"Aduh ... " Aku meringis merasakan luka di siku tangan kiriku.
"Kamu gapapa ?"
"Rey ?"
Ini sumpah demi apa, mungkinkah Rey punya kembaran ? Belum ada 10 menit lalu Rey berlalu dengan Tantri nyelip motorku dan sekarang dia udah disini, disampingku, membantuku berdiri dan meminggirkan motorku.
"Kami gapapa Mel ?"
Aku menjawab pertanyaan Rey dengan gelengan kepala.
"Kamu duduk disini sebentar ya, jangan kemana-kemana, aku pergi sebentar."
Rey pergi, pikirku jahat sekali dia meninggalkanku, pasti dia menjemput Tantri. Aku mencoba menghubungi mas Pandu, tapi nomornya tidak aktif, ah sudahlah, aku juga tidak membutuhkan dia.
"Sini tangannya." Rey datang dengan membawa alkohol, obat merah dan plaster.
"Mau ngapain ?"
"Aku kasih obat merah, biar cepet sembuh."
"Gak perlu, aku bisa sendiri."
"Mel, plis ! Aku cuma mau bantuin kamu obatin luka, gak lebih. Aku janji setelah itu aku akan pergi."
Aku diam, kubiarkan Rey mengobati lukaku, sesekali aku meringis karena perih terkena alkohol. Entah kenapa di dekat Rey kali ini aku merasa deg-degan. Bau parfum khas Rey bisa kucium dengan begitu dekatnya.
"Rey, kamu kemana aja sih aku cariin juga." Tantri datang dengan gaya manjanya membuyarkan segala lamunanku.
"Oh maaf Tan, ini aku bantuin Mela ngobatin lukanya, tadi dia jatuh dari motor."
"Kamu gapapa Mel?"
"Enggak papa Tan."
"Oh gitu, udah selesai kan ngobatinnya ? Rey cabut yuk. Laper."
"Oh iya Tan. Mela mau ikut makan sekalian ?"
"Gak usah. Udah kenyang."
"Oh yaudah kalau gitu kita pergi dulu ya. Dadaaa "Sejak kapan si Tantri jadi tambah manja gitu ya ? Jujur aku berharap Rey lebih memilih disini bersamaku ketimbang pergi dengan Tantri.
###
"Mas, aku mau kita putus!"
"Loh ? Maksud kamu apa Mel ? Kenapa ? Aku salah apa ?"
"Gapapa mas, kamu ga salah apa-apa, aku yang salah. Aku yang ngerasa kita ga bisa lanjut lagi."
"Alasannya ?"
"Aku sendiri gatau mas, yang jelas rasa yang dulu aku miliki ke kamu itu udah ilang."
"Kamu ada yang lain ? Kamu ga sayang sama aku ?"
"Dulu aku pikir aku akan bahagia setelah kita jadian, mengingat penantianku selama setaun lebih mas buat kamu tembak, tapi ternyata rasa itu beda, aku lebih nyaman kita berteman saja mas."
"Tapi Mel ?"
"Maaf mas Pandu, aku udah pikirin ini baik-baik, dari awal jadian aku udah ngerasa ga nyaman mas, aku takut kalau dipaksain malah jadinya ga baik."
"Baik Mel kalau itu keputusanmu, aku terima. Tapi kamu harus tau kalau aku serius sayang sama kamu."
"Makasih mas Pandu, semoga kita bisa berteman."Aku rasa ini keputusan yang terbaik, aku udah memikirkan ini selama 2 minggu terakhir, iya 2 hari setelah jadian dengan mas Pandu. Berteman dengan dia adalah hal yang terbaik daripada harus jadian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rey ! Sorry I Love You (Gxg)
RomanceCinta apa bukan? Jika cinta tapi dia sama sepertiku, tapi jika bukan aku tak bisa jauh darinya. Aku cemburu jika dia dengan yang lain. Tapi aku juga tak mau mencintai dia yang sama sepertiku.