Prologue

704 50 0
                                    

Dominus Tenebris

Naruto belongs Masashi Khisimoto

Naruto X Sasuke

Mature
Fantasi
Demon

Shounen Ai

Naruto as Seme
Sasuke as Uke

Ooc, Typo bertebaran

Bagi homofobia harap tinggalkan cerita ini!!

Happy reading!!!

Uchiha Sasuke.

Seorang pemuda tampan yang kelewat cantik dengan sejuta pesonanya. Seorang pria yang hangat dan penyayang.

Terlahir dari keluarga kaya tak membuat pria cantik ini sombong. Sebaliknya ia memiliki sifat yang welas asih dan rendah hati.

Hidupnya begitu bahagia dengan kedua orang tau yang menyayanginya. Rasanya hidup sangat indah layaknya sebuah cerita dongeng yang selalu ibunya bacakan sebelum ia terlelap.

Namun sayang semua kebahagiaan itu hanya bersifat fana. Yang bisa hilang kapan saja. Bukankah roda kehidupan itu selalu berputar. Kadang dibawah dan kadang juga diatas.

Bukankah hal yang bersifat abadi itu kesedihan dan kepedihan? Ya itu benar. Semua hal indah yang ia miliki menghilang dalam sekejam mata.

Ibu yang paling ia sayangi telah berpulang kerumah Tuhan yang abadi meninggalkan dirinya dan sang ayah yang jatuh kedalam jurang kesedihan. Sang ayah yang tak kuasa menahan kepedihannya semakin menyibukkan diri dengan urusan kantor berharap bisa melupakan kesedihannya barang sejenak saja.

Sementara Sasuke yang saat itu masih berusia tujuh tahun hanya bisa diam dan menahan kesepiannya dirumah bergaya Jepang Clasik yang sangat megah. Sebenarnya ia ingin ayahnya meluangkan sedikit saja waktunya untuk dirinya. Tapi ia tak ingin menjadi anak yang egosi ia tau ayahnya memjadi seperti sekarang karena kepergihan kekasih hatinya.

Sungguh Sasuke kecil yang malang. Tak sampai situ saja penderitaannya. Satu tahun setelah kematian sang ibu tercinta ayahnya pulang dengan mengandeng seorang wanita cantik beranak dua sebagai ibu dan saudara tirinya.

Awalnya semua berjalan dengan indah. Ibu dan saudara tirinya menyayangi dirinya dan tentu saja Sasuke juga senang sekali. Kehadiran Ibu tirinya membuat dia menemukan sosok ibu yang ia rindukan. Dan dua saudaranya membuat ia kembali ceria. Sasuke kecil tak lagi merasa kesepian.

Tapi sekali lagi. Hal yang indah itu hanya bersifat fana. Seperti halnya badai yang datang disaat-saat yang menyenagkan. Kabar duka itu kembali datang. Kembali merengut yang terkasih. Membawa pergi sang ayah untuk menghadap sang penguasa.

Tak sampai disini penderitaannya berlanjut dimulai dari perubahan sikap ibu dan saudara tirinya yang menjadi begitu kejam bahkan kadang main tangan terhadap dirinya. Tapi ia adalah Sasuke sang pemuda tampan yang menjurus cantik beresifat welas asih. Ia selalu tersenyum dan memaafkan setiap orang yang berlaku jahat terhadap dirinya. Ia meyakinkan dirinya bahwa Tuhan itu adil.

"Sasuke jangan menangis.. Relaka ibumu...sekarang ia telah bahagian dirumah barunya... Percayalah sayang jika waktunya telah tiba kita akan berkumpul kembali dengan ibu disurga..." Kata sang ayah saat menenangkan Sasu kecil dulu. Dan Sasu hanya bisa mengangguk kecil.

Dominus TenebrisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang