Jelous... 😤😤

8 0 0
                                    

Sheila POV

Aku pun bangun dan melihat disekelilingku . Ini bukan kamar ku. Ah.. aku lupa ini ada di rumah Narendra. Aku harus bangun. Aku pun keluar kamar setelah membersihkan diri dan pergi menuju dapur. Membuat sedikit sarapan untuk Narendra dan sikecil Fabio dan Felicia.
" Pagi , mbok "
" Pagi , non Sheila .. non mau sarapan apa ? " Ucap mbok Suti
" Biar saya yang buat .. mbok. Biasanya mereka sarapan apa mbok? "
" Kalo tuan biasanya segelas kopi hangat , lalu dengan bio dan non Feli minum susu juga makan roti " ucap mbok Suti
" Oh.. gitu ya mbok"
" Non, makasih udah membuat keluarga ini kembali ceria"
" Emangnya kenapa , mbok? " Sejak kematian nyonya Bianca. Tuan tidak pernah ada di rumah. Tuan selalu bekerja. Non Feli dan den Fabio selalu sendirian. Terkadang nenek mereka bergantian datang ke rumah untuk menghibur cucu mereka. Mereka tumbuh tanpa kasih sayang dari papanya "
Aku hanya bisa tersenyum kecil mendengar cerita dari mbok Suti . Miris bagiku melihat anak selucu dan menggemaskan seperti mereka tumbuh tanpa kasih sayang. Dan hal ini memantapkanku untuk menjadi mama mereka. Aku akan memberikan kasih sayang yang tak pernah di dapat. Saat aku mengoleskan margarin di roti untuk Fabio dan Felicia. Tiba-tiba saja Narendra datang dan memelukku dari belakang. Serta mencium keningku.
" ah.. " ucapku lalu menjatuhkan roti yang sudah ku oleskan mentega tadi
" Sorry.. . Aku jadi tak sabar untuk meminang mu segera " ucap Narendra lalu mengecup pipiku
" Nanti dilihat anak anak dan mbok gimana " ucapku kesal
" Ya, gak papakan sebentar lagi kamu juga jadi nyonya Narendra Cannavaro" ucapnya tersenyum
" Aku mau bangun kan anak anak dulu " ucapku sambil berjalan menuju kamar Fabio dan Felicia
" Kok di tinggal sih. " Ucap Narendra dengan manja nya. Lalu menarik tanganku. Dan aku segera menepis nya.
Aku pun tersenyum melihat tingkah lakunya. Aku bertanya dalam hati. Apakah ini Narendra yang dulu pernah ku kenal.

💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓

" Fabio, Feli .. bangun sayang. Nanti Tante mau pulang. " ucapku
Feli pun lalu membuka pintu dan memelukku erat.
" Tante.. jangan pulang tinggal di sini aja" ucap Felicia
" Maaf ya sayang.. Tante masih banyak yang harus dikerjakan. Nanti Minggu depan Tante main lagi ke sini" ucapku menenangkan sikecil. Lalu Fabio pun memeluk ku erat .
Aku merasa tidak tega meninggalkan mereka tapi aku tidak boleh disini. Aku dan Narendra belum memiliki ikatan. Sehingga kami tidak bisa bersama sekarang.

😃😃😃😃😁😁😁😃😃😃

Narendra POV

Saat aku menyusul Sheila ke atas aku melihat mereka. Rasanya aku tak sabar untuk meminang Sheila Lima belas tahun, perasaan ini ku pendam . Berharap dia menjadi milikku suatu saat nanti. Dan inilah jawaban atas doaku . Aku takkan pernah melepaskan tangannya kembali.
" Eh.. kenapa main peluk - pelukan? Papa ikut dong " ucap ku lalu dibalas dengan jelitan mata dari Sheila.
Oh.. dia sangat cantik kalau sedang seperti itu..
" Nggak boleh.. Tante Sheila hanya boleh memeluk kami" ucap Feli
" Bagaimana kalau kita mengantar Tante pulang sekalian berbelanja..? "
"Beneran pa.. " tanya Felicia
" Ya.. sayang.. " ucapku
Akhirnya kami pun bersiap pergi berbelanja dan mengantar pulang Sheila.

At supermarket..

" Kalian mau beli apa ? " Tanya Sheila
" Kami mau beli coklat" ucap mereka berdua.
" Kalo makan coklat jangan banyak - banyak. Nanti sakit gigi.  " Ucap Sheila
" Iya nih.. mereka gak mau dengerin kata aku.. " ucapku
" Emang.. papa pernah ngelarang kita ya dek.. " ucap Fabio.
" Iya .. nih kak.. kayaknya papa nggak pernah ngelarang deh.. " ucap Felicia
"Hmm.. berarti.. kamu bohong ya... " Ucap Sheila sambil memainkan matanya
" Hehehe.. " ucapku tertawa..
Kami pun berbelanja .. tak lama kemudian datang seseorang laki- laki. Sheila langsung menarik tangannya.

Sheila POV
" La, maafin gue ya.. aku pingin kita balikan lagi.. "
" Nggak dim... Cukup dengan kejadian itu.. itu sudah membuat ku sakit"
" Gue janji.. janji nggak akan khianati kamu lagi.. aku udah kena karma. Dia selingkuh di belakang aku"
" Itu bagus... Sekarang lo jangan pernah dekati aku lagi.. "
" La... Please.. maafin gue..." Ucap Dimas memohon
" Nggak.. sekali nggak tetap nggak... Jauhin kehidupan gue... Dan jangan pernah berpikir kembali lagi ke sini"
" Oke.. tapi Lo bakalan nyesel .. ingat itu.. "
" Terserah Lo.. "
Aku pun segera kembali ke supermarket dan bersama Narendra .
" La,.. tadi itu siapa ? "
" Mantan.. " ucapku singkat
" Apa kamu mau cerita sedikit ke aku?
" Ucapnya seperti mau bertanya tetapi bingung untuk bertanya..
" Jika waktunya tiba baru aku akan berbagi cerita tentang aku .. " ucapku menenangkan diri nya
Aku pun sampai di apartemen. Saat aku melihat ke belakang , kedua anak itu tertidur.
" La, sorry aku nggak bisa antar kamu ke atas. Mereka tidur..
" Nggak apa-apa kok .. kamu bisa sendirian . Atau nggak mereka tidur disini juga nggak apa-apa. "
" Apa nggak sekalian aja ngajak bapaknya " ucapnya
" Itu sih mau nya kamu. makasih udah nganterin pulang" ucapku lalu mencium bibirnya sekilas dan turun mencium kedua kening anak - anak.

Narendra POV
Setelah mengantar pulang Sheila, Aku pun pulang ke rumah. Aku menggendong anaknya ke kamar. Setelah membersihkan diri, aku dan Sheila memang belum mengenal pribadi kami masing-masing. Tetapi aku percaya. Dia adalah jodoh ku.
"Tapi siapa laki- laki itu? Kenapa Sheila begitu marah kepada nya? "
" Apakah aku mulai merasa cemburu?? Argh.... " Ucapku lalu mengacak rambutku.
" Sheila.. semoga kita selalu bersama dan takkan berpisah lagi" ucapku dalam hati lalu menutup mata

😁😁😁😁😁🍒🍒🍒🍒🍒🍋🍋🍋🍋

Akhirnya selesai juga bagian ini...

Happy reading...
Jangan lupa vote and comment ya😁🤗

MARRIED MY BEST FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang