2

1.1K 49 0
                                    

Budayakan vote & comment ya gaes.

***

Bel istirahat pertama sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu. Seorang gadis berkacamata tengah bingung mencari dimana sahabatnya yang sedari tadi semenjak dihukum saat  pelajaran pertama belum juga menampakan batang hidungnya hingga sekarang.

"Eh lo tau Allana ga?" tanya sang gadis berkacamata kepada beberapa siswa yang lewat.

"Ngga tuh" lagi lagi gadis berkacamata itu menghela nafas ketika semua siswa siswi yang ia tanya tentang dimana Allana tak satupun yang tau.

"Greisha!!" suara teriakan seseorang dari belakang membuat gadis berkacamata itu menoleh. Ya. Gadis berkacamata itu adalah Greisha Adisti yang tak lain adalah sahabat Allana.

"Kenapa?" kening Greisha mengerut mendapati seorang cowok most wanted memanggilnya. Rahang kokoh serta dada bidang nya membuat ketampanannya semakin bertambah.
Siapa lagi kalo bukan Alkena. Ketua Paskibra sekaligus Osis di SMA mahardika. Bukan cuma tampan tapi juga pintar,bijak dan humoris.

Kenapa Alkena bisa kenal Greisha? Itu karena Greisha merupakan anggota paskibra.

"Temen lo ada di UKS tadi pagi pingsan" seketika mata Greisha membulat akan ucapan Alkena. Ia tau yang dimaksud Alkena pasti Allana soalnya tadi pagi Allana kena hukuman.

"Ok thanks" sedetik kemudian Greisha sudah lari menuju UKS meninggalkan Alkena yang masih berdiri.

***

Ruangan berbau obat dengan pintu bercat putih itu terasa sunyi. Hanya ada gadis manis yang tengah terlelap diatas brankar. Wajahnya yang tidur penuh dengan kedamaian. Namun sebenarnya hatinya tengah bergemuruh mencari sebuah jawaban akan kepastian yang masih berpijak masa lalu yang telah mulai meninggalkan.

Namun seketika gadis itu terbangun dari tidurnya kala ada teriakan  yang memanggilnya bukan memanggil lebih tepatnya berteriak namun penuh kekawatiran.

"ALLANA!!"

"Aduhh apaan si lo Greish. Ganggu orang tidur aja lo!" gerutu gadis yang tengah betbaring di brankar UKS. Ia adalah Allana.

"Heh! Plastik micin! Gue tuh nyariin lo ampe pusing tau gak hampir ni satu sekolah gue puterin. Kawatir gue bege. Eh lo malah enakan tidur disini ternyata" cerosos Greisha.

Sedangkan yang diceramahi hanya mendengarnya malas. Sahabatnya ini selslu saja berlebihan. Padahal kan Allana cuma kecapean saja. Namun Allana juga senang mempunyai sahabat yang pengertian seperti Greisha ini dibalik ocehannya selalu menampilkan kekawatiran yang menunjukan kasih sayangnya.

"Iya iya deh maaf  Bawel. Lagian gue cuma kecapean aja kok" jelas Allana sembari mencubit pipi Greisha membuat sang empu memekik kesakitan.

"Eh Al ngomong ngomong siapa yang bawa lo kesini?"

"Alkena" satu kata singkat yang berhasil membuat Greisha melongo.

"Seriusan lo?! Kok bisa?" Tanya Greisha membuat Allana memutar bola matanya malas.

"Ya mana gue tau" Jawab Allana membuat Greisha mendengus kesal.

"Ish lo mah. Tapi lo beruntung tau. Setau gue Alkena tuh ga pernah gendong cewe sekalipun cewe itu pingsan. Waktu itu pas anggota paskibra cewe pingsan aja dia malah nunjuk yang lain" Jelas Greisha.

"Apaan si lo. Lebay deh. Tadi mungkin karna gaada orang" tukas Allana.

"Bukannya lebay oncom! Serius ini. Tapi kalo misal lo sama alkena gue setuju kok" lagi lagi jawaban Greisha membuat Allana memutar bola matanya malas.

"Eh tutup panci! Jangan ngaco deh" ucap Allana kemudian bangun dari brankar dan berjalan meninggalkan Greisha.

"Woe mau kemana lo?!" teriak Greisha.

"Kelas" jawab Allana singkat sambil terus melenggang.

"Eh tungguin gue curut!" kesal Greisha sembari berlari untuk menyamai  langkah kaki Allana.

Kedua gadis itu berjalan beriringan sambil merangkul satu sama lain. Sesekali mereka tertawa lepas dan bersendau gurau.
Namun disisi lain seseorang yang melihatnya mengepalkan tangannya, tak rela jika gadis itu bahagia.








Maaf typo bertebaran.
Lanjut ga ya?

AlkenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang