"Lo saking senengnya meluk gue sampe ga mau turun gitu ya" ledek Alkena pada Allana yang masih membeku dengan tangannya yang kini masih setia melingkar diperut Alkena. Hingga gadis itu tersentak dan Melepaskan tangannya yang melingkar diperut Alkena.
Mereka kini sudah berada di halaman rumah Allana yang bertingkat dua. Di halaman depan banyak sekali bunga mawar mulai dari berbagai jenis. Mungkin gadis ini menyukai bunga mawar.
"S-sorry" ucap Allana gugup kemudian turun dari motor Alkena. Shit! Allana jadi canggung.
"Lo ga ada nawarin gue mampir gitu?" celetuk Alkena sambil menaik turunkan alisnya.
"Mata lo kenapa? Gatel?" tanya Allana polos, membuat Alkena gemas kemudian mengacak rambut gadis ini pelan.
"Iya mata gue gatel, kalo sehari ga liat lo" Alkena terkekeh.
"Ish! Lo pikir gue ulet bulu!" Allana memanyunkan bibirnya. Ah rasanya lucu sekali gadis di depannya ini. Pikir Alkena, kini mungkin hobynya selain bermain basket yaitu meledek gadis didepannya ini.
"Lo bukan ulet bulu. Tapi bidadari"
Blush!
Pipi Allana memerah seperti kepiting rebus. Gadis itu menundukan kepalanya untuk menutupi pipinya yang sudah blushing dan memukuli dada bidang Alkena dengan kesal.
"Gombal!!"
Lagi lagi Alkena terkekeh pelan gadis didepannya ini benar benar menggemaskan.
"Pipi lo demam ya"
"Apaan si, tau ah. Udah sana pulang!" sebal Allana yang pipinya semakin panas.
"Lho beneran ga diajak masuk nih? Hm yaudah deh babang Ken pulang" ucap Alkena mendramatisir.
"Ga! Udah sana pulang. Btw makasih" ucap Allana datar untuk menutupi kegugupannya.
"Hm oke deh. Awas lo nanti kangen gue" ledek Alkena sambil memakai helm fullfacenya kemudian memberi kan kedipan mata.
"Dih ga akan!" ucap Allana sok judes. Alkena hanya terkekeh pelan.
Kemudian Alkena melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Allana.
Sepeninggalan Alkena, Allana kemudian berjalan masuk kerumah sambil senyum senyum sendiri seperti orang gila.
Ah gak gak! Gue ga boleh suka sama Alkena.
"Hayo kenapa senyum senyum" goda perempuan paruh baya yang sedari tadi berada dibalik pintu untuk mengintip sang putri. Ia adalah Mira-mama Allana.
Gadis itu terperanjat kaget."Ish! Apaan sih mah ngagetin aja"
"Itu tadi siapa Al kok ga diajak masuk. Ganteng, pacar kamu ya?" goda Mira.
"Apa sih mah jangan ngaco deh dia cuma temen Al kok" sebal Allana kemudian naik kelantai dua menuju kamarnya. Sedangkan sang mama tersenyum simpul.
Mira yakin laki laki itu bisa merubah Allana dan mengembalikan keceriaan anaknya itu.
***
"Huh" Allana menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur king size nya. Dan melemparkan tasnya sembarangan. Bahkan seragamnya masih melekat ditubuh mungilnya.
Gadis itu jadi teringat Alkena, laki laki yang sehari ini sudah menolongnya.
Allana jadi tersenyum membayangkan Alkena yang sudah membuatnya blushing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alkena
Teen Fiction"Kamu tau kenapa Alkena berangkap dua diantara karbonnya?" Alkena. "Kenapa?" Allana. "Soalnya di dunia ini berpasangan haha" Alkena. "Oh gitu" Allana. "Ada lagi si, misalnya kaya aku kamu yang akan menjadi satu cinta diantara dua hati" Alkena. Cinta...