6. Jalan?

1.3K 60 29
                                    

Jangan lupa pencet bintang dan komennya ya.

***

"Oke sekarang lo hutang penjelasan ke gue" tanya Greisha yang sedang duduk bersama Allana di meja kantin paling pojok.

Bukannya menjawab pertanyaan yang dilontarkan sang sahabat, Allana justru memakan mie ayamnya dengan santai tanpa memperdulikan pertanyaan Greisha. Hal itu membuat Greisha semakin kesal. Pasalnya ia sudah sangat kepo dengan apa yang akan Allana beri tahu.

Allana sudah janji akan menceritakan apa yang membuatnya gelisah tadi pagi setelah bel istirahat berbunyi. Tapi lihatlah sekarang? Ia malah asyik makan. Greisha benar benar kesal.

"Ish! Lo mah gitu. Tadi pagi lo bilang bakalan cerita pas jam istirahat, tapi sekarang? Malah asik makan gitu setelah lo bikin gue menahan kepo berjam jam" Greisha memanyunkan bibir nya dan memasukan sesuap siomay yang ia pesan dengan grasak grusuk. Ia benar benar kesal pada Allana.

"Ck iya iya ah! Bawel banget sih lo"

Kemudian Allana menceritakan kejadian tadi pagi dimana Alkena harus dihukum karena dirinya. Hal itu sontak langsung membuat Greisha membulatkan matanya tak percaya, bahkan ia hampir saja tersedak siomay.

"What?! Apa lo bilang? Alkena? Rela dihukum demi lo? Wah bener bener sahabat gue udah bikin Alkena jatuh hati kayanya nih"

"Ish! Apaan sih lo. Ngaco!" tukas Allana kesal.

"Terus kalo ga jatuh hati namanya apa? Setau gue Alkena gapernah tuh rela berkorban demi cewe sekalipun banyak cabe yang deketin" lagi lagi jawaban yang Greisha lontarkan membuat Allana jengah.

"Ck! Baperan lo ah! Nih ya gue kasih tau. Jadi cewe tuh jangan gampang baper baru juga digituin" Allana memutar bola matanya malas kemudian memasukan sesuap mie ayam terakhirnya.

"Au ah! Cape ngomong sama orang yang gagal move on sama trauma cinta" celetuk Greisha asal yang langsung mendapat jitakan dari Allana.

"Aws! Sakit curut"

"Abis nya lo ngeselin. Gue tuh bukan gagal move on atau trauma ya. Cuma gue ga mau patah hati lagi" Allana membela dirinya sendiri. Pasalnya menurutnya jatuh hati itu jalan menuju patah hati.

"Lo ga bakal sembuh dengan nyimpen sakit hati lo sendiri. Coba lo buka hati, gimana lo mau dapet yang pas dihati kalo lo sendiri masih kebayang masa lalu dan ga mau buka hati" ucap Greisha dengan serius, ia hanya merasa geram dengan sahabatnya yang masih saja memikirkan masa lalunya yang menyakitkan.

Perkataan Greisha barusan membuat Allana diam dan berpikir, memang benar juga apa yang dikatakan Greisha. Ia tidak akan menemukan bahagianya jika masih berpijak pada masa lalu.

Kemudian matanya menangkap sosok laki laki yang tadi pagi menyelamatkannya dari hukuman.
Alkena, laki laki yang tengah berjalan bersama kedua sahabatnya menuju meja dekat jendela. Entah dapat dorongan dari mana, bibirnya tersenyum tipis kemudian bangkit dan menghampiri meja Alkena.

"Eh curut! Mau kemana lo? Gue lagi ngomong juga bukannya jawab malah nyelonong gitu aja" gerutu Greisha yang tak mendapat respon sama sekali dari Allana. Ternyata ia sadar kalo Allana berjalan menuju meja yang ditempati Alkena.

"Oalah! Ternyata nyamperin pangerannya ya mbak!" ucapnya meledek padahal tentu Allana kurang jelas mendengarnya. Kemudian ia beranjak ke kelas.

Sesampainya di meja yang ditempati Alkena, Allana tersenyum kikuk.
Merutuki dirinya kenapa bisa segugup ini. Dan kenapa bisa langsung kesini, seperti dihipnotis saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlkenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang