Kelopak Wanita Surga

13 1 0
                                    

Ia diinjak keras-keras, dihentakan ke bumi, ditusuk raganya dengan belati, senyumnya bagai perisai, tak nampak tersakiti, tapi dalam-dalam ia telah mati. Berkali-kali.
Teman-teman, mari kita bantu.

Ia meringis, pensil alis telah menusuk mata agar tak dapat menangis, mengais sedikit demi sedikit yang telah tercecer. Tangan, kaki, bahkan hati, terpisah tanpa ia sadari.
Mengadu kepada tuhan, terdengan oleh teman-teman.

Teman teman, mari kita bantu.
dilempar kembali ia ke neraka, dihujani kata-kata, Dipotong lidah, dihantam mulut, disepak kesana kemari tak kenal henti. Hingga lagi-lagi ia mati.
Kali ini hanya senyum yang terpampang, karna hanya itu, Surga yang ia miliki.

Karya : Pena Kebebasan
Surabaya, 15 Februari 2019

Antologi Puisi Pena KebebasanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang