❤ Tentang Rasa ❤

389 9 4
                                    

"Maha suci Tuhan yang telah menciptakan makhluk-makhluk semuanya berpasangan baik apa yang ditumbuhkan oleh bumi, atau dari diri mereka, ataupun dari apa yang mereka mengetahuinya"
(QS. Yassin : 36)

ISTIKHARAH

Aku pernah jatuh cinta pada seorang laki-laki yang ketika melihatnya saja surga terasa lebih dekat, waktu aku bertemu dengannya di tengah perjalanan, ketika itu dia bersama anak kecil dan bermain dengan mereka. Aku curiga apakah dia mengenal anak kecil itu atau tidak. Ketika dia pergi, aku menghampiri anak kecil tersebut, ya.. karna aku juga sangat menyukai anak kecil. Aku bertanya padanya "dik, kakak yang barusan bermain dengan mu itu siapa?", "kakak itu telah menolong saya, karna saya sangat merasa sedih dan ingin membeli sebuah balon" jawab adik tersebut.
Ketika aku mengetahui jawaban dari adik tersebut, rasanya aku mulai menyukainya, menyukai bukan berarti mencintai.
Setelah aku tiba dirumah, aku bicara dengan umi, "umi, tadi aku melihat seorang laki-laki yang menolong anak kecil", lantas umi menjawab pertanyaan ku dengan senyuman manisnya "sayang, mungkin dia juga menyukai anak kecil sama sepertimu", "hehehe iyaa umi, mungkin saja" jawabku tersipu malu.

Esok harinya aku pergi menemui adik-adik di Rumah Sakit, aku selalu kesana memberikan balon dan buku-buku cerita untuk adik-adik. Ketika aku sampai disana aku kaget bahkan sangat, karna seorang laki-laki yang aku temui kemarin berada di Rumah sakit tempat biasa yang aku kunjungi.
Laki-laki tersebut menghampiri dan berbincang dengan ku, ternyata dia kuliah di tempat yang aku kenal. Dia juga seorang hafidz bahkan kecerdasan dan kebaikan hatinya sangat membuat seorang muslimah menyukainya. Lantas aku telah mengetahui tentangnya, rasa menyukai itu semakin bertambah dan aku mulai dekat dengannya, disaat itulah aku bukan hanya menyukainya tetapi memiliki rasa yang belum pernah aku rasakan. Lama kelamaan aku mengetahui bahwa seseorang muslimah menyukainya juga, aku mulai mundur karena mendengar cerita tersebut. Rasanya aku tidak pantas untuknya. Seorang teman menanyakan padaku "kenapa kamu harus mundur?" dengan pelan aku menjawab "aku tidak ingin menyakiti seorang akhwat, dan aku juga sangat gelisah jika tetap berada dalam perasaan ini, karena rasa ini belum pada waktunya, memang menyukai atau mencintai seseorang adalah fitrahnya manusia, namun semua itu harus dijaga", sembari teman ku terdiam, lalu menjawab "Jika itu alasan kamu menolaknya, aku akan mendukungmu".

Setiba dirumah aku duduk dengan kakak laki-laki, dan aku bertanya padanya "kak, apa kakak pernah jatuh cinta?", "pernah, emangnya kenapa, apa kamu sedang jatuh cinta? Ayoo katakan" kakakku menjawab dengan canda dan tawanya. "Hmm... kak, aku bertemu dengan seorang laki-laki, dia baik kak, tapi aku juga mengetahui bahwa ada seorang akhwat yang menyukainya" jawabku dengan nada pelan, "adikku, rasa yang kamu miliki sekarang itu adalah nafsu, nafsu ingin memiliki karna waktunya belum tepat, jika dia menyukai dan mencintaimu, maka dia akan datang dengan cara yang Allah Ridhoi" jawab kakak dengan penuh harap.
Mendengar kata dari kakak, aku berfikir bahwa yang dekat dengan ku belum tentu menjadi jodohku, dan mungkin yang tidak dekat dengan ku adalah jodoh ku. "Hmm.. Kalau gitu aku pergi ke kamar dulu ya kak, terima kasih atas jawabannya kak" jawabku dengan senyum manis, "iyaa, jangan terlalu dipikirkan ya dik" sambil mengusap kepala ku, "okee kakak, siaap ustadz".

Setelah tiba di kamar, aku berfikir lebih baik aku menjauh saja bila sudah saatnya, dan jika berjodoh Allah akan memudahkan.
Hmm... Ternyata jatuh Cinta itu rasanya menyesakkan jika belum pada waktunya.
"Yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi 'ala diniik, Ya Allah jatuh cintakanlah aku pada orang yang telah engkau tetapkan, yang akan menjagaku dan mencintaiku, aamiin ya Rabb".

Tiba-tiba aku mendapat sebuah komentar di instagram dari seseorang yang tidak aku kenal, dia berkata "kamu menyukai dia ya?", aku sangat kaget padahal aku tidak menuliskan caption tentang dia, apa yang telah terjadi (merasa sangat sedih), aku terus berfikir dan DM "pesan" instagram tersebut "assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, afwan ini siapa? dan aku tidak mengerti apa yang kamu maksud".
Beberapa jam kemudian orang tersebut membalas DM "pesan" ku "kamu tidak perlu tau siapa aku, sebaiknya kamu cepat-cepat saja menikah agar tidak menganggu ikhwan lagi".
Mendengar semua ini hatiku sangat sedih, padahal aku tidak melakukan apa-apa (menangis).
Aku ingin sekali mengetahui siapa dia sebenarnya, sembari aku harus menjauh, tetapi aku selalu mengajak dia untuk datang pada acara-acara kerelawanan "Ya Allah, berikanlah hamba petunjuk untuk semua ini, jika hamba harus pergi, hamba akan pergi dari kehidupan dia tanpa harus berfikir lagi".

Beberapa lama kemudian,

Allah telah memberikan petunjuk akan semuanya, meski aku harus kecewa, bahwasannya dia bersama orang lain.
Mungkin aku tidak mengerti tentang dia, dia yang ingin aku mengatakan semuanya tentang rasa yang aku miliki, meski aku tidak ingin mengatakan dan mengikhlaskan semuanya.
Ternyata aku mendapatkan kabar bahwasannya seorang perempuan telah mengatakan perasaannya pada dia, sepertinya dia menerima seseorang tersebut.
Ketika aku telah mendo'akannya, dan pintu hati dia belum terbuka, aku bisa apa???
Aku harus ikhlas melepaskan semuanya, meski aku pernah mengaguminya, setidaknya aku tidak lagi terjebak oleh perasaan yang salah. Allah begitu menyayangiku, melihatkan semuanya sebelum aku benar-benar menyukainya.
Perasaan ini berakhir sampai disini meski ketika melihatnya surga terasa lebih dekat, namun itu hanya nafsu semata, karna belum pada waktunya.

❤DiPenghujung Istikharah❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang